Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ngabubu-Read TBM Lentera Pustaka, Ajarkan Akhlak Anak Via Buku Bacaan

16 Mei 2020   20:30 Diperbarui: 16 Mei 2020   20:30 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Program NGABUBU-READ TBM LENTERA PUSTAKA usai sudah hari ini. Kegiatan membaca buku tentang akhlak dan religius selama bulan puasa. Seminggu 3 kali (Rabu-Jumat-Sabtu), anak-anak membaca buku jelang waktu buka puasa. Dan tiap Sabtu tersedia takjil buat anak-anak pembaca aktif dan warga sekitar.  Niatnya sederhana, agar anak-anak tetap bisa membaca dan menjalani ibadah puasa dengan baik. Sambil diingatkan pentingnya akhlak.

Adalah tanggung jawab taman bacaan. Untuk membiasakan anak-anak membaca buku trntang akhlak dan religius. Agar lebih dekat dengan Tuhan-nya, lebih akrab dengan agamanya. Karena akhlak merupakan landasan peradaban manusia.

Bahkan akhlak, bolehlah disebut "ibu" dari segala kebijaksanaan yang dalam diri manusia. Tanpa akhlak, kepintaran, kekayaaan, bahkan kekuasaan sekalipun hanya omong kosong. Tanpa akhlak, segalanya ambyar.

Keadaan hari ini memang sulit. Semuanya disuruh #DiRumahAja. Tapi sayang, tidak banyak yang mampu menjalaninya dengan bijak. Berkeluh-kesah. Gelisah. Sambil mencari salah. Sulit berpikir dan bertindak positif. Apalagi membantu orang lain.

Kita sering lupa. Wabah Covid-19 memang satu urusan yang belum kelar. Tapi membaca buku juga urusan yang tidak akan pernah kelar. Karena itu, harus ada cara yang beda. Untuk tetap menghidupkan tradisi baca dan budata literasi di kalangan anak-anak usia sekolah. Itulah NGABUBU-READ TBM Lentera Pustaka di bulan puasa tahun 2020 ini.

"TBM Lentera Pustaka sengaja menggelar program NGABUBU-READ. Sebagai waktu khusus untuk membaca buku-buku akhlak dan religius. Agar anak-anak lebih dekat dengan Allah SWT. Karena hari ini, peradaban telah menyingkirkan buku dari kehidupan anak-anak.

Maka ini cara yang kami pilih untuk melawan ganasnya era digital dan gaya hidup mabuk gawai" ujar Syarifudin Yunus, Pendiri dan Kepala Program TBM Lentera Pustaka.

Dalam rangkaian NGABUBU-READ sebelumnya. TBM Lentera Pustaka pun telah membagikan ratusan masker dan hand sanitizer. Termasuk sedekah mie instan, santunan anak yatim, dan pembagian 48 paket sembako kepada keluarga miskin sekitar taman bacaan. Sekaligus mengkampanyekan "donasi buku" untuk taman bacaan. Dan hasil yang diperoleh, adalah donasi dari sabahat-sahabat TBM Lentera Pustaka yang peduli kepada sesamanya, kepada taman bacaan.

Tentu, demi tegaknya tradisi baca dan budaya literasi anak-anak dan masyarakat. Sekaligus mengkampanyekan aktivitas positif yang bisa diperbuat daripada berkeluh-kesah tanpa mau mencari solusi dari tiap masalah.

Untuk diketahui, saat ini TBM Lentera Pustaka di Kaki Gunung Salak telah menjadi tempat membaca bagi 60-an anak-anak kampung yang terancan putus sekolah. Tidak kurang dari 3.500 koleksi buku tersedia dengan jam baca seminggu 3 kali. Alhamdulillah, saat ini tiap anak di TBM Lentera Pustaka telah mampu membaca 5-10 buku per buku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun