Dengan jam baca 3 kali seminggu, rata-rata setiap anak membaca 5-10 buku. Tidak kurang dari 3.500 buku bacaan menjadi santapan anak-anak kampung di taman bacaan ini.
Dengan pengalaman yang telah dimplementasikan, TBM Lentera Pustaka menyebut upaya membangun tradisi baca dan budaya literasi masyarakat harus bertumpu pada 7 (tujuh) tahapan sebagai berikut:
1. Jadikan membaca sebagai kegiatan yang asyik dan menyenangkan. Agar tidak monoton.
2. Tanamkan pentingnya membaca sebagai landasan kehidupan di masa, khususnya wawasan luas, sikap bijak, dan karakter yang baik.
3. Optimalkan tata kelola taman bacaan se-kreatif mungkin. Agar anak-anak betah di taman bacaan.
4. Libatkan partisipasi dan kepedulian warga sekitar di taman bacaan. Agar taman bacaan tidak jalan sendirian.
5. Promosikan aktivitas membaca dan semua kegiatan di taman bacaan di media sosial. Agar orang tahu membaca itu harus dilakukan, bukan diinginkan.
6. Tebarkan dampak positif dan cerita baik tentang anak-anak yang membaca di taman bacaan. Agar taman bacaan tidak diremehkan.
7. Tuliskan pengalamam membaca secara produktif, sedikitkan omongan yang tidak perlu.
Melalui 7 tahapan di atas, insya Allah tradisi baca dan budaya literasi dapat terbentuk. Karena minimal, budaya literasi dicirikan dari konsitensi kegiatan membaca dan menulis.
"Tradisi baca dan budaya literasi orang Indonesia, suka tidak suka, makin ke sini makin memprihatinkan. Maka taman bacaan masyarakat harus bisa jadi ujung tombak dalam membangun dan menguatkan budaya literasi. Agar jangan ada hoaks, jangan ada kebencian. Minimal anak-anak dibiasakan membaca dan menulis. Agar tidak terlindas era digital dan hidup mereka tidak dikendalikan gawai. Demi masa depan anak-anak kita" ujar Syarifudin Yunus, pegiat literasi sekaligus Pendiri TBM Lentera Pustaka yang sedang menulis disertasi S3 tentang taman bacaan.
Sejatinya, tradisi baca dan budaya literasi harus tercermin pada keberhasilan menciptakan perubahan. Baik pada diri sendiri maupun pada lingkungan. Dan untuk itu, taman bacaan bisa mengambil peran lebih besar. Karena siapapun, jauh dari buku maka akan merana. Bila dekat dengan buku maka akan bahagia.
Budaya literasi adalah peradaban manusia. Ketika membaca, ia membangun kebaikan. Ketika menulis, ia mencipta perubahan. Sungguh, tidak ada cinta tanpa kepedulian terhadap tradis baca dan budaya literasi.... #TBMLenteraPustaka #BudayaLiterasi #TradisiBaca #BacaBukanMaen
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H