Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pasca Kebijakan PSBB Covid-19, Polri Perketat Physical Distancing

1 April 2020   08:27 Diperbarui: 1 April 2020   16:21 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Patroli Kerumunan Massa Covid-19 (Sumber: Detik.Com)

Wabah virus corona kian merebak di Indonesia. Per kemarin (31/3), total kasus positif menjadi 1.528 orang, pasien dirawat 1.311 orang, pasien meninggal dunia 136 orang, dan pasien sembuh 81 orang. Entah, berapa banyak lagi korban virus corona di waktu mendatang?\

Pemerintah pun sudah menerbitkan peraturan pemerintah tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Keppres Darurat Kesehatan Masyarakat. 

Bahkan lebih dari itu, berkomitmen untuk meorgoh kocek anggaran APBN sebesar Rp 405,1 triliun untuk penanganan COVID-19. Maka kini, dibutuhkan kesadaran semua pihak utamanya masyarakat untuk bahu-membahu memerangi bahaya Covid-19. Agar wabah virus corona bisa segera diakhiri di Indonesia, di samping tidak menelan korban yang lebih besar lagi.

Sungguh, melawan pandemi Covid-19 yang penyebarannya meluas diperlukan gotong royong dari semua pemangku kepentingan, baik di tingkat pusat maupun daerah. 

Di samping solidaritas sosial untuk melawan wabah Covid-19. Selalu menjaga jarak sosial, #DiRumahAja, menghindari kerumunan massa, selalu mencuci tangan, dan menjaga imunitas tubuh. Tanpa itu, rasanya sulit untuk meredam wabah penyakit yang berbahaya Covid-19 ini.

Maka pasca kebijakan PSBB dan darurat kesehatan masyarakat, sangat dibutuhkan mekanisme dan implementasi terukur. Untuk memastikan upaya meredam wabah Covid-19 terlaksana dengan baik di lapangan dan penanganannya terintegrasi dalam "satu komando".

Selain tenaga medis sebagai garda terdepan dalam penyembuhan pasien Covid-19, tidak salah bila harapan untuk meredam Covid-19 dialamatkan kepada Kepolisian RI (Polri), termasuk TNI. Karena Polri memiliki kapasitas mumpuni untuk memperketat imbauan physical distancing atau social distancing dan membubarkan kerumunan massa sebagai titik penyebaran Covid-19.

Bak gayung bersambut, Polri pun menyatakan pihaknya akan fokus melakukan pengawasan terkait physical distancing. "Polri pada prinsipnya mendukung kebijakan pemerintah. 

Kami akan pembatasan sosial berskala besar dan darurat kesehatan masyarakat. Polri siap mengamankan melalui operasi kepolisian," kata Brigjen Argo Yuwono, Karo Penmas Divisi Humas Polri dalam konferensi pers yang disiarkan lewat Instagram Humas Polri (31/3/2020).

Selain memperketat physical distancing, Polri pun siap mengawasi ketersediaan bahan pokok, mulai dari tahap jaminan stok, distribusi hingga kestabilan harga bahan pokok. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun