Bila peduli tenaga medis virus corona, kenapa sih harus beli termometer tembak?
Katanya peduli, katanya simpati kepada tenaga medis yang tengah berjuang menyembuhkan pasien virus corona. Maka cara mendukung tenaga medis, harusnya masyarakat atau orang-orang mampu itu tidak usah membeli peralatan yang harusnya dipakai tenaga medis.
Wabah virus corona itu kian merebak. Pasien pun terus bertambah. Di Indonesia per hari ini, sudah ada 309 kasus positif corona. Baru 15 yang sembuh. Sementara yang meninggal dunia 25 orang. Angka kematiannya 0,8%. Jadi, ayo dukung tenaga medis Indonesia.
Bila peduli tenaga medis.
Bro and sis, tidak perlu beli termometer tembak atau thermal scanner. Karena alat itu sangat diperlukan tenaga medis. Untuk mendeteksi awal suspek corona.
Bro and sis, tidak usahlah beli masker N95 yang diperuntukkan tenaga medis. Cukup masker biasa saja seperti yang biasa digunakan saat naik motor.
Bro and sis, tidak perlu beli hand sanitizer secara berlebihan, kan masih ada sabun yang fungsinya juga buat membersihkan kuman.
Bro and sis, tidak perlu juga beli bahan antiseptik atau alkohol secara berlebihan. Karena itu semua diperlukan untuk para tenaga medis dalam merawat pasien virus corona yang bakal kian bertambah.
Tenaga medis itu khawatir. Jangan-jangan nanti Alat Pelindung Diri (APD), thermometer tembak, masker N95, sarung tangan, kacamata google atau rapid test pun diborong orang-orang mampu. Sehingga tenaga medis jadi tidak bisa optimal melayani dan menyembuhkan pasien virus corona.
Bila peduli tenaga medis di tengah serangan virus corona ini. Siapapun tidak boleh panik dan harus mampu menahan diri. Agar tidak perlu ikut-ikutan membeli peralatan medis yang diperuntukkan tenaga medis. Apalagi sampai memborong hingga sulit dicari di pasaran.
Katanya simpati, katanya mendukung tenaga medis. Untuk menyembuhkan pasien virus corona. Tapi, kenapa di saat yang sama malah ikut-ikutan membeli termometer tembak dan peralatan medis mereka? Lalu di mana kepekaan dan kepedulian itu?