PEDULI ITU DIBIKIN, BUKAN DIPIKIRIN
Ibarat minum kopi, kadang rasa pahit justru membuat mata terbuka. Semua itu ada prosesnya, gak usah pengen yang instan. Agar terasa nikmatnya, manfaatnya...
Begitu pula TBM Lentera Pustaka. Dari garasi yang disulap jadi rak buku. Dinding tembok yang diberi gambar mural. Hingga papan penanda, bahwa tempat itu bukan lagi rumah tapi taman bacaan. Semua berproses; orang-orang baik "tanpa bayaran" mengabdi di sana. Berbuat untuk sesama demi tegaknya tradisi baca dan budaya literasi masyarakat.
Kini di taman bacaan ini. Tidak kurang dari 60 anak-anak usia sekolah selalu membaca seminggu 3 kali. Ada 10 ibu-ibu buta huruf ang belajar baca-tulis. Dan 10 anak yatim binaan yang diperhatikan agar tetap sekolah. Tiap Minggu selalu saja ada tamu dan orang baik berkunjung. Hanya untuk mengabdi dan berbakti pada mereka.
Ratusan orang baik sudah ke taman bacaan ini; di event bulanan, festival literasi, launching buku hingga bakti sosial bertema taman bacaan. CSR korporasi pun ada di taman bacaan ini, seperti AJ Tugu Mandiri, Asosiasi DPLK, dan sebentar lagi salah satu bank lokal siap menjadi sponsor.
TBM Lentera Pustaka, bukan hanya tempat baca. Tapi sudah menjadi tempat untuk "merendahkan hati". Bahwa perbuatan baik itu tetap di atas pikiran baik. Tempat mengubah "niat baik jadi aksi nyata". Peduli, memang tidak cukup diomongkan. Tapi harus dilakukan dengan penuh komitmen dan konsistensi.
Di tempat ini pun, saya belajar banyak. Bahwa tiap proses dan kepedulian pun ada risikonya. Sehingga saya tahu. Bahwa musuh terbesar "orang yang berbuat" adalah "orang yang terus ngomong" tanpa berbuat.
Insya Allah, TBM Lentera Pustaka akan terus berbuat. Karena kelak, tempat ini akan menjadi legacy semua orang-orang baik yang pernah berkiprah dan membantu. Sekali lagi, demi tegaknya tradisi baca dan budaya literasi.Â
Jadilah FAKTA bukan CERITA. Karena peduli itu harus dibikin bukan dipikirin ... #TBMLenteraPustaka #BacaBukanMaen #BudayaLiterasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H