Selalu ada suka cita, mahasiswa saat mengakhiri masa-masa kuliah. Tidak terkecuali Mahasiswa S3 Program Dokter Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak kelas 2018 KS2. Saat sesi kuliah terakhir, Kamis 13 Februari 2020, sekitar 24 mahasiswa calon doktor manajemen pendidikan fokus mengikuti kuliah 1) Analisis Kebijakan Pendidikan dari. Prof. Dr. Didik dan 2) Pengembangan SDM dari Dr. Nuning.
Menariknya, seusai kuliah, mahasiswa S3 Program Doktor Manajemen Pendidikan Pascasarjana Universitas Pakuan (Unpak) Bogor ini menandai dengan makan bersama "nasi megono". Â Kenapa megono? Karena megono berasal dari "mergo" yang berarti sebab, dan "ono" yang berarti ada. Maka, sebab kuliah mahasiswa bisa meraih gelar. Sebab ikhtiar, keberhasilan bisa diraih.
Nasi megono, khas pekalongan bertabur cacahan nangka muda yang dimasak dengan kelapa parut, bunga kecombrang, daun melinjo, dan racikan bumbu lainnya. Sebagai temannya, ada telor asin, kerupuk, dan gorengan. Seperti kuliah, nasi megono pun menjadi simbol nilai-nilai 1) enak, 2) praktis, dan 3) kompak. Kuliah S3 pun harus dilalui dengan enak, praktis dan kompak untuk bisa selesai studi tepat waktu.
Maka, mahasiswa S3 MP Unpak pun berkomitmen untuk merampungkan studi tepat waktu. Untuk segera, ujian kompres dan seminar judul disertasi. Dan akhirnya, Â merampungkan disertasi dan bisa meraih gelar Doktor Manajemen Pendidikan pada tahun 2021.
Karena memang faktanya, banyak mahasiswa S3 justru tidak mengalami masalah saat kuliah. Akan tetapi, penyelesaian disertasi yang terbengkalai. Hingga konsekuensinya banyak mahasiswa S3 yang "gagal" menyelesaikan studi tepat waktu. Alias molor.
Berangkat dari kesadaran itulah, mahasiswa S3 Program Doktor Manajemen Pendidikan Unpak bertekad untuk selesai studi dengan enak, praktis, dan kompak. Agar hambatan dalam menyelesaikan disertasi bisa diantisipasi. Karena prinsipnya, semua hambatan dan ganggguan studivharus dilawan dengan komitmen dan kesungguhan yang luar biasa. Agar disertasi dapat selesai tepat waktu.
Maka nasi megono, mengingatkan mahasiswa untuk mengoptimalkan dua hal yaitu 1) manajemen waktu dan 2) komunikasi. Apapun masalahnya, keberhasilan menyelesaikan studi dan meraih Doktor hanya soal manajemen waktu dan soal komunikasi. Bila gagal pun, pasti sebabnya akibat gagal mengelola waktu dan gagal berkomunikasi.
Nasi megono, adalah simbol kesabaran mahasiswa dalam menyelesaikan studi. Sabar atas sesuatu yang tidak diingini dan sabar menahan diri dari sesuatu yang dingini... #PascaUnpak
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H