Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Nasi Megono, Temani Kuliah Terakhir Mahasiswa S3 MP Unpak

13 Februari 2020   12:41 Diperbarui: 13 Februari 2020   12:40 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selalu ada suka cita, mahasiswa saat mengakhiri masa-masa kuliah. Tidak terkecuali Mahasiswa S3 Program Dokter Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak kelas 2018 KS2. Saat sesi kuliah terakhir, Kamis 13 Februari 2020, sekitar 24 mahasiswa calon doktor manajemen pendidikan fokus mengikuti kuliah 1) Analisis Kebijakan Pendidikan dari. Prof. Dr. Didik dan 2) Pengembangan SDM dari Dr. Nuning.

Menariknya, seusai kuliah, mahasiswa S3 Program Doktor Manajemen Pendidikan Pascasarjana Universitas Pakuan (Unpak) Bogor ini menandai dengan makan bersama "nasi megono".  Kenapa megono? Karena megono berasal dari "mergo" yang berarti sebab, dan "ono" yang berarti ada. Maka, sebab kuliah mahasiswa bisa meraih gelar. Sebab ikhtiar, keberhasilan bisa diraih.

Nasi megono, khas pekalongan bertabur cacahan nangka muda yang dimasak dengan kelapa parut, bunga kecombrang, daun melinjo, dan racikan bumbu lainnya. Sebagai temannya, ada telor asin, kerupuk, dan gorengan. Seperti kuliah, nasi megono pun menjadi simbol nilai-nilai 1) enak, 2) praktis, dan 3) kompak. Kuliah S3 pun harus dilalui dengan enak, praktis dan kompak untuk bisa selesai studi tepat waktu.

Maka, mahasiswa S3 MP Unpak pun berkomitmen untuk merampungkan studi tepat waktu. Untuk segera, ujian kompres dan seminar judul disertasi. Dan akhirnya,  merampungkan disertasi dan bisa meraih gelar Doktor Manajemen Pendidikan pada tahun 2021.

Karena memang faktanya, banyak mahasiswa S3 justru tidak mengalami masalah saat kuliah. Akan tetapi, penyelesaian disertasi yang terbengkalai. Hingga konsekuensinya banyak mahasiswa S3 yang "gagal" menyelesaikan studi tepat waktu. Alias molor.

Berangkat dari kesadaran itulah, mahasiswa S3 Program Doktor Manajemen Pendidikan Unpak bertekad untuk selesai studi dengan enak, praktis, dan kompak. Agar hambatan dalam menyelesaikan disertasi bisa diantisipasi. Karena prinsipnya, semua hambatan dan ganggguan studivharus dilawan dengan komitmen dan kesungguhan yang luar biasa. Agar disertasi dapat selesai tepat waktu.

Maka nasi megono, mengingatkan mahasiswa untuk mengoptimalkan dua hal yaitu 1) manajemen waktu dan 2) komunikasi. Apapun masalahnya, keberhasilan menyelesaikan studi dan meraih Doktor hanya soal manajemen waktu dan soal komunikasi. Bila gagal pun, pasti sebabnya akibat gagal mengelola waktu dan gagal berkomunikasi.

Nasi megono, adalah simbol kesabaran mahasiswa dalam menyelesaikan studi. Sabar atas sesuatu yang tidak diingini dan sabar menahan diri dari sesuatu yang dingini... #PascaUnpak

Dokpri
Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun