Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Training of Trainer BNSP; Jadilah Trainer Handal

10 Januari 2020   14:58 Diperbarui: 10 Januari 2020   14:59 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak orang enggan ikut training. Mungkin, karena sudah malas belajar lagi. Atau merasa sudah cukup ilmu pengetahuan. Paham segalanya, tahu semuanya. Begitulah motto mereka yang sudah enggan mengikuti training.

Ada lagi orang yang ikut training untuk karier. Biar bias naik pangkat atau naik jabatan. Training karena disuruh atasan atau training untuk menjilat atasan, sungguh bedanya tipis. Kadang kita lupa, training itu untuk memperbaiki diri. Agar bisa lebih dan lebih bermanfaat. Tentu sesuai dengan kompetensi masing-masing.

Mungkin bisa jadi acuan. Sejatinya training atau pelatihan itu untuk mendapatkan masukan akan kompetensi diri sendiri. Sekaligus kita bisa memiliki waktu khusus untuk membuat kemajuan sesuai bidang keahlian. Bahkan saat training, siapapun beruntung punya kesempatan untuk ber-eksperimen, berliterasi, dan bertumbuh. Agar semakin kokoh menjadi diri sendiri sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.

Sebab itulah, saya bersyukur punya kesempatan untuk mengikuti Training of Trainer (ToT) Sertifikasi BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) pada 10-12 Januari 2020 yang diselenggarakan Persada Training di Jakarta. Diikuti 7 peserta, saya mewakili Asosiasi DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan). Melalui ToT ini, saya bertekad untuk memperkuat program "Sertifikasi DPLK" yang telah berjalan selama 2 tahun dan telah men-sertifikasi 300-an tenaga pemasar dan staf di industri DPLK.

Training of Trainer, ya kira-kita bisa disebut "Pelatihan untuk Pelatih". Artinya, training yang diikuti oleh para pelatih atau trainer. Agar setelah training mampu menjadi pelatih yang lebih professional, di samping mampu mengajarkan materi pelatihan secara lebih baik lagi.

tersebut kepada orang lain. Karena intinya, training adalah proses untuk menambah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan. Agar efektif, training harus mampu menutupi kesenjangan antara "apa yang ingin dilakukan" dan "apa yang diakukan sekarang".

Training of Trainer (ToT) kian penting. Karena ToT, setidaknya memberikan manfaat lebih yaitu: 1) lebih terampil melatih (training delivery), 2) lebih efektif saat melatih (session design), dan 3) lebih mampu mendesain kurikulum (curriculum design).

Maka training bagi siapapun pasti penting. Karena training dapat menjadikan kita mampu memahami subjek pengajaran dengan sangat baik. Kita menjadi lebih mampudalam berkomunikasi dengan jelas saat training. Dan akhirnya mampu membimbing peserta training apapun dengan lebih baik lagi. Training of Trainer, pada akhirnya bertekad menjadikan siapapun sebagai trainer yang handal.

Tapi tetaplah ingat. Sehebat apapun training, sekeren apapun trainer. Semuanya dilakukan untuk satu tujuan yaitu untuk memperbaiki diri .... #TrainerOfTrainer #EdukatorDanaPensiun #AsosiasiDPLK

Dokpri
Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun