Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Musim Hujan, Musim Adu Kuat

2 Januari 2020   09:32 Diperbarui: 2 Januari 2020   09:32 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SALING ADU KUAT, bisa terjadi pada siapapun.

Yang satu bilang, sungai Ciliwung perlu dinormalisasi total sambil menanti waduk selesai. Yang satu lagi bilang, percuma dinormalisasi bila air di hulu tidak dikendalikan. Argumentasi saja diadu, apalagi kekuasaan. Jadi solusinya gimana?

Saling adu kuat, mungkin sudah zamannya. Seperti si api, si angin dan si air.

API selalu bilang paling kuat. Saat kemarau, banyak yang terbakar dan dilalap si jago merah. Kata api, siapa berani menantang aku?

ANGIN pun datang menantangnya. Saat berhembus, banyak terhempas lalu kocar kacir. Kata angin, siapa berani menantang aku?

Dan kemarin AIR pun datang menerjangnya. Saat hujan mengalir deras, banyak yang ditenggelamkan hingga dihanyutkan. Kata air, siapa yang berani menantang aku?

Ketika api, angin, dan air bertindak, maka jadilah musibah. Mereka adu kuat untuk saling mengalahkan.

Sungguh, hanya MANUSIA yang cerdas dan bijak yang mampu mengalahkan api, angin dan air. Kesombongan dan kebodohan manusialah yang membuat api, angin, dan air jadi musibah.

Sejatinya, mereka adalah anugerah-Nya. Agar digunakan manusia sebagaimana mestinya, sepantasnya. Karena alam semesta ada sebagai sahabat manusia... #BudayaLiterasi #LiterasiMusibah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun