Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Optimalkan Dosen Menulis, Politeknik LP3I Gelar Workshop Penulisan

11 Desember 2019   20:26 Diperbarui: 11 Desember 2019   21:08 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bertajuk "Mulai Menulis; Kalo Gak Sekarang Kapan Lagi?", Politeknik LP3I Jakarta menggelar workshop penulisan. Acara ini bertujuan untuk mengoptimalkan dosen agar lebih berani menulis. Diikuti 38 peserta yang sebagian besar dosen, workshop penulisan dibuka oleh Drs. Jaenudin Akhmad, M.M. M.Pd., selaku Direktur Politeknik LP3I Jakarta pada Rabu, 11 Desember 2019.

Tampil sebagai narasumber atau pembicara yaitu Syarifudin Yunus, penulis dan pegiat literasi sekaligus Dosen Universitas Indraprasta PGRI dengan moderator Bakri Tanjung, Dosen LP3I Jakarta.

"Workshop penulisan ini akan kita lakukan secara berkelanjutan. Targetnya ada karya dosen yang dipublikasi baik berupa jurnal atau buku. LP3I komitmen untuk mendukung aktivitas menulis di kalangan civitas akademika" ujar Jaenudin Akhmad saat membuka acara di Auditorium LP3I Jakarta.

Workshop seri 1 yang bekerjasama dengan DSS Consulting ini menekankan pada "Membangun Hasrat Menulis" yang harus diiktui dengan perilaku menulis secara konkret.

Karena hasrat baru sebatas keinginan atau harapan yang kuat. Namun kenapa tidak menulis? Karena terlalu banyak alasan untuk mengabaikannya, mulai dari 1) apa yang harus ditulis?, 2) merasa tidak punya bakat, 3) tidak mood, 4) sibuk, 5) merasa tidak bisa menulis, dan 6) malas. Karena itu, solusinya menulis harus dilakukan. Menulis adalah perbuatan atau perilaku, bukan pelajaran.

Dalam kesempatan ini, peserta workshop penulisan diajak bermain "game kosakata" untuk mengetahui kemampuan membuat kata-kata sebagai aset utama dalam menulis. Karena dengan jumlah kosakata yang memadai, kendala menulis yang paling utama dapat diminimalisasikan. Selain itu, Syarifudin Yunus pun pentingnya keberanian untuk menulis.

Menulis berdasarkan pengetahuan, pengalaman, atau perasaan dengan bahasa yang sederhana. Kata demi kata dirangkai menjadi kalimat dan dioptimalkan menjadi paragraf.

Karena itu, para dosen dan peserta workshop penulisan LP3I Jakarta diajak untuk memahami 5 tips menulis dengan mudah, yaitu: 1) menulis dari sekarang, 2) menulis yang banyak, 3) menulis sebagai kebiasaan, 4) menulis dengan tujuan, dan 5) menulis hingga tuntas.

Sebagai langkah awal, peserta pun memulai praktik menulis sesuai dengan kemampuan bahasa yang dimilikinya. Agar menulis menjadi lebih mudah dilatih dan dibiasakan.

Melalui kegiatan workshop penulisan berkelanjutan ini, Politeknik LP3I Jakarta berharap dapat mempublikasikan karya ilmiah dalam bentuk jurnal atau buku. Sehingga upaya membangun tradisi menulis dan budaya literasi kampus menjadi lebih optimal. Setidaknya, 1 peserta bias membuat 1 artikel ilmiah yang siap dipublikasikan.

Oleh karena itu, setiap peserta nantinya harus menyiapkan masalah ilmiah dan ditulis secara lebih intensif. Sehingga mampu menghasilkan karya tulis sesuai dengan bidang keilmuannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun