Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jangan Lupa Tertawa Sekalipun Sedang Kuliah S3

14 November 2019   16:17 Diperbarui: 14 November 2019   16:25 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak orang bilang, kuliah S3 itu saking seriusnya bisa bikin orang lupa tertawa. Bisa jadi, karena berjejal materi kuliah, tugas, paper, dan presentasi harus dikerjakan. Tiap kuliah sepanjang semester. Bukan hanya serius. Tapi juga menyita energi pikiran alias otak.

Maka perlu ada cara menyikapi kuliah S3. Cara gampang kuliah S3 itulah yang dipraktikan 23 mahasiswa S3 Program Doktor Manajemen Pendidikan Pascasarjana Universitas Pakuan (Unpak) Bogor, khususnya kelas 2018 KS2. Kuliah yang tetap rileks tanpa perlu kehilangan rasa humor. Sekalipun dihadapkan pada segudang materi kuliah yang rumit sekaligus tugas yang luar biasa. Seperti yang terjadi hari ini, saat mengikuti kuliah "Kebijakan Publik" oleh Prof. Dr. Billy Tunas dan "Analisis Data" oleh Dr. Eka Suhardi.

Kenapa rileks? 

Karena mahasiswa S3 MP Unpak kelas 2018 KS2 selalu menyediakan makanan ringan yang bisa jadi "obat rileks" di tengah perkuliahan. Ada saja makanan ringan yanv dibawa mahasiswa. Sambil mengakui segelas teh atau kopi. Semua itu ditempuh untuk memelihara konsistensi belajar di kelas. Sambil menjaga suasana psikologis agar tetap semangat kuliah. Maklum, mahasiswa S3 hakikatnya masing-masing punya kesibukan kerja atau profesinya sendiri.

Sementara banyak mahasiswa S3 yang stress saat kuliah bahkan telat menyelesaikan disertasinya. Maka kuliah S3 yang rileks sambil tetap memelihara semangat untuk selesai studi tepat waktu menjadi penting dilakukan. Baik buat diri sendiri atau buat teman-teman sekelas.Ada pepatah "tak perlu menunggu kaya untuk sedekah, tak perlu menunggu pintar untuk berbagi ilmu". Maka senada dengan itu, tak perlu menunggu jadi doktor untuk berbagi pengalaman semasa kuliah S3.

Kuliah, seperti pada umumnya dan di jenjang apapun, pastinya akan lebih banyak berkutat dengan teori. Bahkan segudang tugas paper dan presentasi. Wajar sih, banyak mahasiswa S3 jadi kurang atau lupa tertawa. Maka pwrlu dijaga, suasana kuliah yang rileks dan masih tetap bisa tertawa.

dokpri
dokpri
Tapi dari itu semua, pada akhirnya kuliah S3 harus ditopang komitmen untuk bisa selesai kuliah tepat waktu. Menyelesaikan disertasi sesuai waktu yang telah ditentukan. Jafi, jangan sampai kuliah on track. Tapi penyelesaian studi terbengaklai. Itulah esensi kuliah di S3. Sekalipun perlu juga sensasi-nya untuk kuliah dengan rileks.

Pesan sederhananya. Tetaplah belajar dan kuliah. Agar kita sudi dan bersedia memperbaiki diri. Karena kuliah bukan sekedar gelar tapi butuh sadar. Bahwa kehidupan selalu berubah selalu berdinamika. Tinggal kita, mau atau tidak beradaptasi? #PascaUnpak #S3MPUnpak

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun