Sebagai realisasi bulan inklusi keuangan 2019, Asuransi Jiwa dan DPLK Tugu Mandiri menggelar kegiatan literasi dan inklusi keuangan tentang asuransi jiwa -- dana pensiun di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gn. Salak Bogor, 13 Oktober 2019.
Melalui kegiatan ini, sekitar 40 anak pembaca aktif dan usia sekolah diberikan penyadaran akan pentingnya memproteksi diri dari risiko saat sekolah maupun bermain. Maka harus bisa melindungi diri. Di sisi lain, anak-anak pun diberikan uang Rp. 10.000 untuk jajan. Dan akhirnya, dibekali pengetahuan tentang pentingnya mengelola uang dengan bijak. Uang bukan hanya untuk jajajn tapi perlu ditabung untuk kebutuhan yang diperlukan.
Tim AJ Tugu Mandiri yang terdiri dari: M. Sjarief, Santi, Larto, Ika, Elly menjelaskan pentingnya literasi keuangan (financial literacy) agar mampu melihat uang dari sudut pandang yang berbeda dan memiliki kendali atas kondisi keuangannya.
"Literasi Keuangan anak-anak sangat penting. Agar mereka tahu apa yang harus dilakukan dengan uang yang sedang dimiliki, akan dimiliki dan bagaimana cara memanfaatkan uang" ujar M. Sjarief di sela acara.
Bertajuk "Bersama wujudkan inklusi keuangan untuk semua", AJ dan DPLK Tugu Mandiri fokus meningkatkan literasi kuangan, khususnya asuransi jiwa dan DPLK pada anak-anak usia sekolah sebagai bekal pengetahuan di masa depan. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari komitmen AJ Tugu Mandiri untuk agar masyarakat pedesaan pun memiliki tingkat literasi yang baik dalam hal keuangan, khususnya asruansi jiwa dan DPLK. Sebab, inklusi keuangan yang optimal di pedesaan akan berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, khususnya Bogor. Sehingga nantinya, dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat akibat paham dalam mengelola uang.
"Atas nama TBM Lentera Pustaka, saya ucapkan terima kasih kepada Asuransi Jiwa dan DPLK Tugu Mandiri atas program inklusi keuangannya. Sekalipun di kampung, anak-anak jadi lebih sadar cara mengelola uangnya sendiri. Bukan hanya untuk jajan tapi perlu ditabung" ujar Syarifudin Yunus, Pendiri TBM Lentera Pustaka.
Selain mewujudkan bulan inklusi keuangan 2019 sesuai arahan OJK, kegiatan inklusi keuangan yang digelar ini sangat bermanfaat. Karena sesuai dengan pernyataan Bank Dunia, setiap peningkatan inklusi keuangan dengan nilai satu persen saja, maka pertumbuhan ekonomi bertambah 0,03 persen. Belum lagi, adanya efek ikutan lain dari inklusi keuangan dalam bentuk penurunan tingkat kemiskinan, dan menipiskan ketimpangan ekonomi di masyarakat. Maka inklusi keuangan harus jadi isu utama, bukan isu pinggiran.
Tapi hakikat inklusi keuangan adalah jangan pernah menghitung uang di kantong orang. Tapi kendalikan uang sendiri dengan bijak. Agar lebih bermanfaat, sesuai kebutuhan bukan keinginan ... #InklusiKeuangan #AJTuguMandiri #TBMLenteraPustaka
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H