Setelah melipir seharian di Alun-alun, Gua Lawa dan Masjid Chenghoo Purwokerto, Perjaka DP (Persaudaraan Jalan Kaki) Dana Pensiun menabur kehangatan malam di Resto Gereh Lodeh. Sajian tempe mendoan dan pisang goreng pun jadi saksi kebersamaan para pejalan kaki pemerhati industri dana pensiun Indonesia inI. Adalah bukti jalan kaki mampu menyatukan semuanya sambil mengampanyekan pentingnya dana pensiun bagi masyarakat Indonesia.
Begitulah arti penting kehangatan. Setelah lelah seharian sambil mengantar mentari tenggelam dari ufuk Gua Lawa dan Masjid Chenghoo, Perjaka DP membungkus rindu dalam kehangatan pisang  goreng yang luar biasa. Sederhana tapi memberi kesan elegan. Sementara di luar sana, betapa banyak kehangatan telah hilang. Lalu, kini dicari entah kemana?
Dalam balutan "Sensasi Purwokerto", Komunitas Perjaka DP Â menelusuri "tanah. galak" Purwokerto sambil berjalan kaki, 12-14 September 2019.
Sekitar 39 peserta Perjaka DP menikmati kehangatan malam, tentu bukan karena kedinginan. Melainkan pentingnya melangkah bersama demi kemajuan industri dana pensiun ke depannya. Karena selalu ada cahaya, di balik tiap kegelapan. Agar selalu optimis dalam berjuang demi tercapainya kesejahteraan pekerja di hari tua, di masa pensiun. inilah momentum Perjaka DP untuk mengajak masyarakat memiliki program pensiun sebagai persiapan untuk hari tua.
Perjaka DP telah menabur kehangatan malam. Maka di situ, terpancar sang surya yang selalu menyinari bumi. Untuk selalu memberi manfaat kwpada semua orang walau sekecil apapun. sambil tetap mensyukuri karunia-Nya...#PerjakaDP #DanaPensiun
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H