Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengapa Saya Konsisten Menulis di Kompasiana?

9 Agustus 2019   08:46 Diperbarui: 9 Agustus 2019   09:15 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: tangkapan layar kompasiana.com

Mengapa saya tetap konsisten menulis di kompasiana?

"Selamat, Akun Anda telah diverifikasi biru" begitu kata pengelola Kompasiana pada 9 Agustus 2017 lalu. Begitulah kalimat yang tertera pagi ini di dinding linimasa saya. Dan hingga kini, saya pun masih konsisten menulis di Kompasiana.

Apa maknanya terverifikasi biru di Kompasiana?

Ini kata Kompasiana sendiri. Verifikasi biru di Kompasiana menandakan bahwa tulisan Anda berkualitas dan terpercaya. Mereka yang artikel-artikelnya tidak diragukan lagi isinya. Bukan hanya keaktifian atau konsistensi dalam menulis. Tapi semangat dalam menyuguhkan tulisan berkualitas kepada pembaca patut diacungi jempol. Bahkan lebih dari itu, menurut Kompasiana, penulis terverifikasi biru pun memiliki passion berbagi konten positif dan bisa meningkatkan jumlah penulis yang mau menunjukkan jati dirinya serta bertanggung jawab atas setiap tulisannya. Luar biasa!  

Mungkin buat saya, terverifikasi biru atau tidak dalam menulis, bisa penting bisa pula tidak?

Sangat tergantung kepada siapa yang membaca atau siapa yang berpikir. Namun, bila mengacu pada "passion menulis" itu saya sangat setuju. Karena memang hari ini, menjadi orang yang berani dan rajin menulis itu sangat langka, sangat sangat langka. 

Karena banyak orang hanya mau bicara, doyan ngomong. Tanpa mau menuliskannya. Apalagi penulis yang mau bertanggung jawab atas tulisannya. Sangat langka. Jadi "passion" dan "bertanggung jawab" itulah pin penting saya tetap menulis di Kompasiana.

Tapi jauh lebih penting dari soal verifikasi penulis di Kompasiana. Saya justru lebih melihat Kompasiana sebagai media warga yang pas untuk meng-ekspresikan pikiran, perasaan, dan pengalaman dalam bentuk tulisan dan dipublikasikan agar banyak orang bisa membacanya. Memang sekarang, banyak platform media online lain yang mirip dengan Kompasiana. Tapi dari sisi "campur tangan" redaksi untuk menilai kualitas tulisan, menurut saya, Kompasiana masih yang terdepan.

Kompasiana telah mampu memberi ruang ekspresi yang luas buat tulisan-tulisan saya selama ini. Walau belum sempurna banget, Kompasiana buat saya itu "ruang terbuka tulisan untuk publik" yang dikelola dengan baik, admin-nya tertib, manajemen-nya baik, konten-nya pun tidak sembarangan. Dan yang penting, Kompasiana mudah diakses setiap saat, kapanpun dan dimanapun.

sumber: tangkapan layar kompasiana.com
sumber: tangkapan layar kompasiana.com
Sejak bergabung di Kompasiana pada 14 Oktober 2012, setidaknya saya bisa "menilai sendiri" tulisan-tulisan yang saya sajikan. Jadi, Kompasiana bisa jadi "buku raport" kegiatan menulis saya sendiri. Sebut saja indikator-indikator menulis ini selalu tersaji di Kompasiana:

-  Hingga kini saya sudah menulis 1.257 artikel di Kompasiana. Itu artinya, 57% dalam sebulan atau 17 hari dalam sebulan, saya gunakan untuk menulis dan memposting tulisan di Kompasiana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun