Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Dua Jam Bergelut Ilmu Aktuaria bersama Steven Tanner

24 Juli 2019   08:18 Diperbarui: 24 Juli 2019   08:46 671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Sebenarnya, industri asuransi dan dana pensiun perlu optimalkan data science masing-masing perusahaan. Karena dari situ bisa diperoleh profiling nasabah, kesesuaian produk, segmen market, tingkat rata-rata premi atau iuran dan sebagainya. Sehingga bisa menjadi dasar untuk menentukan target produk dan bisnis secara lebih akurat" ujar Steven Tanner dalam obrolan sambil ngopi di kantornya.

dokpri
dokpri
Pentingnya data science memang tidak dipungkiri. Karena dengan data science yang akurat, setidaknya pelakau industri asuransi dan dana pensiun dapat mengumpulkan dan mempelajari pola perilaku nasabah. 

Tujuannya, untuk meningkatkan kualitas produk berdasarkan data yang diolah menjadi informasi sehingga bisa membuat inovasi. Karena secara prinsip, data science sangat berguna untuk 1) membantu menentukan produk atau fitur apa yang dibutuhkan oleh publik, 2) membantu mengevaluasi bisnis, dan menciptakan target serta strategi ke depan, dan 3) memprediksi tren di masa mendatang serta perilaku nasabah terkait dengan produk yang ditawarkan.

"Bila kita lihat di lapangan, banyak pelaku bisnis seringkali terjebak pada satu dua langkah di depan saja; menjual ke prospek dan memelihara nasabah. Tapi kemudian tidak memanfaatkan potensi penuh data science sehingga sulit mengoptimalkan potensi market dan menambah size bisnis itu sendiri. Pesatnya bisnis start-up sekarang itu karena mereka hebat memanfaatkan data science" tambah Steven Tanner.

Maka, menciptakan model aktuaria dan eksplorasi data science pastinya menjadi tantangan tersendiri bagi ilmu akturia di Indonesia ke depannya. Para aktuaris atau konsultan aktuaria yang relatif masih langka di Indonesia sangat perlu untuk "mendidik" calon-calon aktuaris handal. Anak-anak muda yang khusus belajar aktuaria agar lebih mumpuni dan makin profesional.

Karena model aktuaria hanya bisa dibangun dari kejadian, waktu, data, atau pengamatan atas pengalama yang telah terjadi. Agar dapat memprediksi dan menilai konsekuensi keuangan dan ekonomi yang diharapkan. Karena ilmu aktuaria sangat membutuhkan 1) pemahaman kondisi dan proses berdasar pengamatan terakhir, 2) antisipasi perubahan kondisi yang dapat mempengaruhi masa depan, 3) evaluasi terhadap kualitas data yang ada, 4)  membuat keputusan sesuai proses pemodelan, 5) validasi keadaan sekarang, dan 6) prediksi ketidakpastian yang ada ke dalam pemodelan aktuaria itu sendiri.

Dua jam bergelut ilmu aktuaria bersama Steven Tanner.

Ada sinyal kuat untuk memahami hal sederhana. Bahwa data itu hanya fakta mentah yang belum diolah dan belum mempunyai arti. Sedangkan informasi menjadi data yang sudah diolah dan sudah mempunyai arti. Sehingga kita tinggal memilih, untuk mengambil keputusan berdasarkan data atau informasi .... #IlmuAktuaria #StevenTanner

dokpri
dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun