Gempuran era digital dan revolusi industri 4.0 sudah pasti tidak bisa dibendung lagi. Pilihannya tinggal, kita bisa bertahan hidup di era teknologi canggih atau punah? Karena itu, penting bagi mahasiswa dan kaum milenial untuk membangun karakter kewirausahaan atau entrepreneurship. Tujuannya sederhana, agar mahasiswa mampu meningkatkan taraf ekonomi wilayahnya dan mampu memberikan nilai ekonomis kepada masyarakat.
Itulah simpulan Dr. Syahril Chaniago, M.Pd. selaku Kepala Bagian Umum Ditjen Belmawa Kemenristekdikti dalam wokshop dan kuliah umum bertajuk "Membangun Karakter Kewirausahaan Mahasiswa di Era Revolusi Industri 4.0" di Universitas Patimura, Ambon pada Sabtu, 19 Mei 2019.
Melalui acara ini diharapkan mahasiswa memiliki kemampuan individu dalam menciptakan peluang ekonomis dari sebuah ide usaha baik skala kecil maupun skala besar. Â Karena itu, bagi kalangan perguruan tinggi, Kewirausahaan menjadi mata kuliah wajib agar mahasiswa mampu menemukan inovasi bisnis di masyarakat dengan dukungan aplikasi ilmu dan teknologi supermodern.
"Di era revolusi industri 4.0, sangat penting membangun karakter bisnis atau entrepreunership mahasiswa. Agar mereka memiliki kesadaran mengubah budaya kerja 'mencari kerja' menjadi budaya 'menciptakan kerja dan lapangan kerja'. Spirit enterprenuer harus ada di dalam diri mahasiswa" ujar Dr. Syahril Chaniago di sela acara di Ambon.
Oleh karena itu, lanjut Dr. Syahril, Kemenristekdikti telah membuat program "Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI)" sebagai wadah untuk mempraktikkan ilmu dan keterampilan berwirausaha yang sudah didapat oleh mahasiswa melalui pemberian modal. Â
KBMI bertujuan 1) menumbuhkan karakter wirausaha, 2) menumbuh-kembangkan wirausaha baru kreatif yang inovatif berbasis teknologi, dan 3) membantu mahasiswa dalam menentukan keunikan bisnis berbasis teknologi dengan menemukan celah pasar yang tepat untuk meningkatkan peluang keberhasilan bisnis.
Jalan untuk sukses dan menuju kehidupan yang lebih baik, memang tidak mudah.
Maka penting, mahasiswa sebagai generasi milenial sebagai calon pemimpin bangsa harus tampil sebagai sumber daya berkualitas, di samping memiliki rasa tanggung jawab sosial yang tinggi. Salah satunya, tentu dibangun melalui karkater entrepreneurship.Â
Mahasiswa di era revolusi industri 4.0 adalah kaum muda yang mempunyai kompetensi akademik yang baik, berjiwa entrepreneur, menguasai future skills (soft & hard skills) sebagai modal kompetensi diri.
"Dan untuk itu, seorang entrepreneur, bukanlah orang yang memilih usaha di semua bidang, namun memilih bidang usaha yang cocok dengan kemampuan dan minat yang dimiliki lalu mempelajari, mengamati dari dekat, mengumpulkan informasi yang dibutuhkan, dan yang terpenting mau bergerak dengan pengetahuannya untuk membangun usaha" tambah Dr. Syahril Cahniago mengakhiri kuliah umumnya.