Maaf nih, mau tanya. Lebaran udah dekat apa masih jauh ya?
Kalo masih jauh sih gak usah dipikirin ya. Tapi kalo udah dekat, berarti udah terima THR dong. THR itu lho "Tunjangan Hari Raya", bukan "Tekanan Hari Raya". Habis gak tahu kenapa, kok ada saja orang yang menghadapi hari raya seperti tekanan. Hari Raya itu kan fitri alias suci. Terus, kenapa merasa terteak?
Bila belum dapat THR, berdoalah. Tapi bila sudah dapat THR bersyukurlah. Kan lumayan buat bantu-bantu pengeluaran selama lebaran. Karena harap maklum saja. Karena tiap kali mau lebaran, banyak orang punya kebutuhan dan pengeluaran yang banyak. Namanya juga ritual setahun sekali. Ada yang buat biaya mudik alias pulang kampung. Ada juga yang perlu buat belanja anak-anak dan keluarga. Ada juga yang buat beli perabot atau ngecat rumah. Belum lagi, bayar asisten rumah tangga yang mau pulang kampung. Bahkan dari THR, pun bisa dipakai untuk bagi-bagi angpao ke saudara. Bahkan kalo masih ada sisa THR, bisa juga dipakai untuk bersenang-senang alias rekreasi, mumpung lagi lebaran.
THR buat apa saja, pasti boleh kok. Asal semua sesuai antara "yang masuk" dan "yang keluar". Jangan sampai gara-gara lebaran, malah jadi banyak hutang. Dan yang penting, jangan lupa THR juga harus disedekahkan biar berkah.Â
Semua orang yang kerja, memang pantas dapat THR. Anggap saja "harapan" rutin setahun sekali buat pekerja. Sekalian buat penuhi keperluan selama lebaran yang banyak banget. Pengen ini, pengen itu, pengen ke sana, pengen ke sini. Tapi sayang, Â sumbernya cuma dari THR doang. Maka pantes, kalo THR diharap-harap banyak orang.
Terus gimana sih cara bijak mengatur pengeluaran THR?
Tentu ada banyak cara. Dan harus sesuai rencana masing-masing. Kalo kata financial planner atau perencana keuangan, tips cara bijak pakai THR bisa dimulai dari 4 hal di bawah ini:
1. THR itu dipakai untuk pembayaran yang bersifat wajib, mulai dari bayar gaji asisten rumah tangga, bayar cicilan, bayar zakat, dsb.
2. THR juga dipakai untuk keperluan yang sudah dianggarkan selama lebaran, mulai dari belanja pakaian lebaran anak-anak, mudik, bagi-bagi angpao saudara, dsb.
3. THR itu diupayakan harus cukup, jangan sampai hutang. Makanya bikin skala prioritas, gak usah pakai kartu kredit, dan gak usah ngikutin gaya hidup yang berlebihan.
4. THR kalo bisa ada sisanya alias gak habis, biar ada yang bisa dipakai untuk investasi atau menambah tabungan, atau untuk masa pensiun.