Kepedulian Orang Dewasa pada Anak-anak TBM Lentera Pustaka
Ada banyak pekerjaan kecil yang luput dari orang dewasa. Meluangkan waktu dan mengajarkan anak-anak di luar jam sekolah.
Seperti yang dilakukan para relawan dan pendiri Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka yang terletak di Kaki Gn. Salak Bogor. Terbukti sudah, anak-anak TBM Lentera Pustaka mampu dan bisa membuat "lukisan kaligrafi" yang indah berkat bimbingan orang dewasa. Anak-anak yang memiliko kebiasaan membaca seminggu 3 kali di taman bacaan ini mampu membuat kaligrafi yang bagus.
Urusan anak-anak di luar jam sekolah. Maka hanya dibutuhkan perhatian dan kepedulian orang dewasa untuk membimbing dan mengajarkannya. Agar mau melakukan aktivitas yangcpositif; membaca buku, mengaji, bahkan ke masjid. Asal positif buat masa depan anak-anak yang lebih baik.
Tapi sayang, di luar sana, masih banyak anak-anak usia sekolah yang hanya nongkrong gak karuan, pakai motor berboncenganan sambil kebut-kebutan. Hingga dandan di sore hari, entah mau apa? Bahkan tidak sedikit dari anak-anak yang terancam terjerat narkoba bila salah bergaul. Itulah fenomena yang menyelimuti anak-anak kampung di sekitar TBM Lentera Pustaka Kaki Gn. Salak Bogor.
Anak-anak itu masa depan. Kalo presiden, cuma buat 5 tahun. Maka selamatkan anak-anak yang ada di dekat kita. Sekecil apapun itu, asal baik dan positif buat mereka.
Karena di zaman now, mencintai anak tidaklah cukup. Tapi ikhtiar untuk seimbangkan aktivitas mereka. Agar lebih banyak positifnya daripada negatifnya. Jangan letakkan mereka "di sorot lampu" versi orang dewasa. Tapi biarkan mereka berproses untuk bisa keluar "dari kegelapan menuju terangnya cahaya mereka sendiri". Maka mereka, akan menemukan jalan hidupnya sendiri yang lebih baik dari orang tuanya.
Anak-anak itu bukan "pengorbanan" orang dewasa. Tapi "amanah" orang dewasa tuk peduli dan mau membimbing mereka. Kecil dan sederhana. Tapi insya Allah, dampaknya luar biasa buat mereka.
Bahkan di TBM Lentera Pustaka, sekitar 60-an anak pembaca aktif diajarkan untuk produktif dalam membaca buku dan disiplin terhadap waktu. Karena waktu adalah mutiara paling berharga dalam kehidupan manusia. Waktu yangvtelah berlalu dan pergi tidak akan kembali dan terganti. Maka anak-anak pun harus diajarkan bagaimana melewati setiap waktu yang dilewati dengan aktivitas kebaikan lagi bermanfaat.Â
Karena cara mengelola waktu itulah yang membedakan anak ungul dan tidak unggul. Apakah waktunya lebih banyak dimanfaatkan untuk kebaikan atau malah dibuang-buang percuma. Khusus anak-anak TBM Lentera Pustaka pada akhirnya mampu membaca 5-8 buku per minggu di taman nacaan. Padahal sebelumnya, mereka sangat jauh dari akses buku dan tradisi membaca.
Anak-anak harus didampingi dalam mengelola waktu. Agar mampu mengerjakan segala sesuatu secara proporsional pada tempatnya, pada waktunya. Saatnya belajar ya harus belajar, saat membaca ya membaca, saat ibadah ya ibdah. Bukan sebaliknya, hanya main atau nongkrong.