Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Tiga Sebab Masa Pensiun Merana, Apa Saja?

8 Maret 2019   22:24 Diperbarui: 8 Maret 2019   23:21 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bila ditilik lebih spesifik. Setidaknya ada 3 penyebab masa pensiun pekerja merana. Masa pensiun yang tidak sejahtera dibandingkan saat bekerja. Masa pensiun yang tidak punya uang cukup untuk membiayai kebutuhan hidupnya sendiri. Ada 3 sebab masa pensiun seseorang merana, yatu:

  1. Terlambat memulai untuk menyisihkan sebagian gaji.
  2. Menabung terlalu sedikit untuk masa pensiun
  3. Tidak punya tujuan finansial di masa pensiun ketika masih bekerja


Maka, solusi sederhana agar tidak merana di masa pensiun adalah "bertindak untuk menyiapkan masa pensiun yang sejahtera". Karena kita pasti sepakat, bahwa sejahtera itu bukan hanya saat vekerja. Tapi harus berlanjut hingga masa pensiun tiba.

Langkah dan ikhtiar yang paling sederhana untuk mempersiapkan masa pensiun sejahtera adalah memulai ikut serta dalam program pensiun DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan). Karena DPLK adalah program yang dirancang khusus untuk mempersiapkan masa pensiun pekerja agar tetap sejahtera.

Melalui DPLK, seorang pekerja dapat menyetor iuran setiap bulan dari gajinya. Lalu diinvestasikan secara optimal. Sehingga akumulasi dana yang terkumpul hingga masa pensiun dipastikan dapat memenuhi kebutuhan dan gaya hidup sehari-hari di masa pensiun, saat tidak bekerja lagi.

DPLK pada dasarnya adalah "jalan keluar" atas ketakutan atau kekhawatiran pekerja saat pensiun. Agar masa pensiun tidak merana. Maka, mumpung belum terlambat dan masih ada waktu. Kurangi sedikit gaya hidup yang tidak perlu. Minimalkan gengsi yang tidak produktif. Abaikan perilaku konsumtif dan hedonis. Mulailah untuk menyisihkan sebagian gaji melalui program DPLK.

 

DPLK pastinya dapat menjadi solusi keuangan bagi pekerja dalam menghadapi masa pensiun. Agar para pekerja dapat tetap sejahtera di masa pensiun dan tidak bergantung kepada orang lain.

Ketahuilah, cepat atau lambat, masa pensiun pasti tiba. Bisa 5 tahun lagi atau 10 tahun lagi. Dan yang pasti tidak seorang pun pekerja ingin merana di masa pensiun. Untuk itu, mulailah mempersiapkan masa pensiun yang sejahtera. Karena pensiun itu bukan gimana nanti. Tapi nanti gimana .... Mau seperti apa di masa pensiun? Susah atau senang .... #LiterasiPensiun #EdukasiPensiun #YukSiapkanPensiun #SadarPENSIUN

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun