Wajar kalau agak temperamen, emosional. Â Bernafsu untuk bela mati-matian capres-nya. Walau kadang, kehilangan hati nurani dan moral sedikit.
Waktu sehat lupa apa-apa yang sudah baik. Giliran pas sakit "demam" semua orang di salah-salahin. Makulum, lagi demam.
Berdoa saja, agar sakit "demam" bisa segera hilang. Sembuh dari sakitnya.
Terus merenung sejenak. Untuk apa sih kita membela sampai mati-matian? Lalu buat apa pula, teriak-teriak dan berceloteh untuk mengumbar salah atau kurangnya orang lain. Jikapun benci atau tidak suka, kenapa harus sampai kronis?
Doa juga buat yang masih sehat. Agar gak ketularan d"demam" pilpres.
Tinggal milih doang apa susahnya. Bua tapa mempengaruhi atau merasa dipengaruhi. Setiap orang punya "sikap" sendiri kok. Dasarnya ya, akal sehat dan hati nurani. Dan setiap pilihan, pasti ada kurang dan lebihnya.
Jadi buat apa sampai "demam"?
Toh, siapapun yang terpilih sudah saya pastikan. Mereka dan bahkan Anda tidak akan pernah "mempengaruhi" kehidupan saya. DUNIA sama sekali tidak boleh menjadi JUARA atas hidup saya. Saya hanya mau meraih "kemenangan" akhirat...
Maka biarkan kita MEMILIH dengan penuh cinta untuk kebaikan di masa depan. Selamat Memilih tanpa harus demam !! #Pilpres2019