Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bro, Jangan Ngeluhin Negara Melulu

5 Februari 2019   13:57 Diperbarui: 5 Februari 2019   14:28 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BRO, JANGAN BANYAK MENGELUH

Bro, hobby-nya mengeluh ya? Kasihan bro, negara ini dikeluhin melulu. Kalo negaranya banyak utang, bayarin aja. Kalo mau punah, ya diselamatkan. Kita masih mau hidup di negara ini kan, bro? Jangan takut bro, hidup kita dan keberlangsungan negara ini sudah ada "suratan tangan-Nya". Bukan kata mulut dan pikiran kita. Apalagi kalo banyak kotor-nya daripada bersih-nya.

Bro, negara ini udah merdeka 74 tahun lebih. Dan gak ada tiap periode presidennya yang gak punya masalah. Utang udah ada dari dulu. Rakyat miskin juga udah ada. Apalagi cari pekerjaan susah, itu mah bukan hal baru. Jadi, jangan mengeluh soal negara melulu dong bro. Kasihan orang-orang kampung yang gak tahu apa-apa. 

Kasihan anak-anak muda yang masuh punya harapan besar untuk membangun negaranya. Kok, giliran ente yang berceloteh bro. Kayaknya nih negara mau nyungsep. Ente bro, sebenarnya warga negara mana sih? Hidup ente di mana bro? Kalo di Indonesia ya ikutan dong bikin negaranya biar bisa lebih baik.

Bro, ane khawatir ente banyak mengeluh karena gak suka sama orang. Emang kenapa sih? Gara-gara pilpres ya. Santai aja bro. Kalo gak suka gak usah dipilih. Ente dan ane, sama yang lainnya punya hak masing-masing. Kan kata ente yang bilang, kalo gak bisa sama kenapa gak boleh beda? 

Sudah ya bro, gak usah banyak mengeluh pada negara. Apalagi kalo dasarnya benci atau gak suka. Realistis saja. Kata orang pintar, di alam demokrasi emang bebas mengeluarkan pendapat. Tapi jangan sampai kita mencaci-maki, menghujat atau memfitnah orang lain. Jangan bro, gak bagus itu. Katanya kita orang yang punya akhlak, punya agama. Tapi kenapa sih kita begitu?

Maaf nih bro, buat ane mendingan berteman sama orang bodoh yang diam. Seperti ibu-ibu buta huruf, mereka miskin dan gak bisa baca tulis tapi tetap diam. Daripada orang punta tapi banyak mengeluh dan melebih-lebihkan masalah. Setuju gak bro?

Asal tahu aja bro, gak ada agama apapun yang menyuruh untuk membenci terus menerus. Apalagi menebar hal-hal yang malah bikin kisruh atau tidak baik. Santai saja bro. Jangan keluhin negara ini. Karena itu tidak terjadi pada saat ini saja. Tapi kalo ente pengen memenangkan "kandidat ente" ya silakan, kasih aja gagasan dan ide yang cemerlang. Gimana harusnya negara ini biat lebih baik? Medsos itu ada bukan buat "membenturkan" tapi buat "mengharmoniskan". Jangan banyak mengeluh ya bro. Kasih aja solusi bukan frustasi. Berikan kita prestasi bukan caci maki.

Kita kan pernah diskusi bro.

Bahwa tidak masalah yang selesai bila dikeluhkan. Bahkan gak ada kebaikan yang diperoleh dari keburukan. Kadang kita ini ya bro, terlalu ambisi. Terlalu nafsu dalam segala hal. Padahal, kincinya kita disuruh banyak bersabar dan bersyukur. Kalo kata orang tua ane bro, kita gak bakal ditolong Allah bila fak melakukan apa-apa yang disenangi Allah. Sederhana kan bro.

Maaf ya bro. Jadi jangan banyak mengeluh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun