Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketika Taman Bacaan Masyarakat "Diselimuti" Orang-Orang Baik

3 Februari 2019   17:15 Diperbarui: 3 Februari 2019   17:25 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti tahun 2019 ini, ada 3 (tiga) korporasi yang ikut mensponsori biaya operasional dan edukasi literasi finansial secara rutin di TBM Lentera Pustaka, yaitu Chubb Life, AJ Tugu Mandiri, dan Perkumpulan DPLK. Korporasi inilah yang membiayai operasional dan aktivitas yang diselenggarakan TBM Lentera Pustaka sepanjang tahun 2019 ini.

Orang-orang baik pun terus berlanjut di taman bacaan masyarakat.

Kemarin pun begitu, saat TBM Lentera Pustaka berniat menyelenggarakan "KHITANAN MASSAL" untuk anak-anak yang tidak mampu di Desa Sukaluyu pada Sabtu 29 Juni 2019 nanti. Setelah dipromosikan dalam waktu 1 hari saja, akhirnya diperoleh orang-orang baik yang siap membiayai 40 anak yang akan di-khitan. Dlaam sehari, kuota untuk anak-anak yang di-khitan langsung ludes. Sebuah kepedulain sosial yang luar biasa.

Lagi-lagi, bangga dan bersyukur bila taman bacaan masyarakat "diselimuti" orang-orang baik. Orang-orang baik itu. Mereka yang mampu meredam ego dan emosi untuk kemaslahatan umat yang lebih nyata. Bukan hanya diskusi atau rencana semata. Karena perbuatan baik butuh aksi nyata. Maka, jangan pernah berhenti ikhtiar jadi orang baik.

Berbuat baik memang terlihat mudah. Tapi terkadang manusia kesulitan melakukannya. Apalagi jika dibarengi dengan ego dan sikap individualis yang tinggi. Sehingga jadi acuh tak acuh terhadap lingkungan sekitarnya. Padahal dengan berbuat baik, banyak sekali manfaat yang bisa diperoleh.

Berselimutkan orang baik. Itulah saat kita merelakan segala sesuatu yang tidak bisa menjadi milik kita. Tapi masih berani berbuat untuk masa depan yang lebih baik. 

Karena orang-orang baik, hanya peduli pada apa dan gimana yang terjadi pada orang lain. Agar bisa lebih baik dari sebelumnya .... 

Terima kasih orang-orang baik, sahabat-sahabat yang baik. Semoga sehat dan berkah selalu bersama kita, amiin. #TGS #TBMLenteraPustaka#GeberBura #BudayaLiterasi

dokpri
dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun