Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Belajar Sambil Menulis ala Mahasiswa Unindra

20 Desember 2018   07:08 Diperbarui: 20 Desember 2018   07:21 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belajar sambil menulis.

Banyak orang berpikir, belajar dan menulis adalah dua hal yang terpisah. Belajar aktivitas tersendiri, menulis pun tersendiri. Maka belajar seringkali ditafsir sebagai proses formal untuk menambah pengetahuan. Sementara menulis menjadi perilaku yang berada di luar kelas. Tapi realitas itu dibantah oleh mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Indraprasta PGRI yang belajar mata kuliah Jurnalistik dalam bimbingan dosen Syarifudin Yunus. 

Karena pasalnya, para mahasiswa akhirnya bisa belajar sambil berkarya, belajar sambil menulis jurnalistik yangctertuang dalam buku "Politik Orang Susah", sebuah kumpulan berita fakta yang terbit pada 18 November 2018 lalu.

Buku kuliah di sebelah kiri. Buku karya jurnalistik di sebelah kanan. Begitulah proses belajar Jurnalistuk yang dialami mahasiswa semester 5 PBI Unindra. Melakui pengetahuan yang ada di buku "Jurnalistik Terapan" karya Syarifudin Yunus sebagai dosen pengampu, mahasiwa dilatih (bukan diajar) untuk bisa menulis berita melalui liputan ke lapangan. Sehingga berita hasil liputannya dibukukan dalam "Politik Orang Susah".

Belajar sambil berkarya, memang bisa dilakukan dengan banyak cara. Itu pula yang dipilih Syarifudin Yunus, menerapkan  proses belajar sambil menulis buku kepada mahasiswanya. Karena dengan menulis, mahasiswa dapat mengekespresikan apa yang dilihat di lapangan, apa yang terjadi di depan mata lalu dituliskannya. 

"Semua mata kuliah yang saya ampu, mahasisqa pasti saya latih untuk menulis dan menerbitkan ke dalam buku. Karena menulis adalah ruang ekspresi yang paling orisinal dari manusia. Ketika kita menulis, sesungguhnya kita sedang mengkoneksi pikiran dan realitas. Maka mahasiwa harus mampu melakukan itu, belajar sambil menulis" ujar Syarifudin Yunus, dosen pengampu mata kuliah Jurnalistik Unindra.

Syarifudin Yunus menyebutkan, berita adalah laporan tercepat yang harus bisa dikabarkan seluas-luasnya. Untuk itu, berita harus dikelola dengan teknik yang tepat; dari mulai mendapatkan bahan, menuliskan hingga menyebarluaskannya. "Oleh karena itu, prasyarat menulis menulis berita berupa 1) aktual, 2) factual, 3) penting, dan 4) menarik harus dipenuhi," tuturnya. Melalui cara ini, mahasiswa pun diajarkan cara menulis berita secara mudah melalui teknik "key messages" atau pesan inti yang ingin dituliskan dalam berita, sesuai hasil liputan atau interview yag dilakukan.

Dokpri
Dokpri
Maraknya informasi yang tersaji di media sosial hingga menumpuknya berita menyita perhatian publik, menuntut mahasiswa untuk berperan aktif dalam menyajikan berita yang aktual dan faktual, bukan berita palsu yang disebarluaskan. "Secara prinsip, apapun yang terjadi di sekitar kita dapat dijadikan berita. Namun untuk menuliskannya dibutuhkan kompetensi menulis berita, disamping harus berdasar fakta dan bersifat aktual" tambah Syarifudin Yunus.

Belajar sambil menulis, ke depan, harusnya dapat dilakukan semua mahasiswa. Karena pengetahuan yang bertumpuk hanya bisa memberi manfaat bila mau dituliskan. Karena belajar adalah proses mengubah perulaku bukan menambah pengetahuan semata. Belajar sudah pasti bisa bikin orang pintar. Tapi tanpa perilaku dan perbuatan, kepintaran adalah kesia-siaan.

Belajarlah sambil menulis. Velajar sambil berkarya. Jangan biarkan waktu yang bercerita, tanpa kita mau menuliskannya... #JurnalistikTerapan #BelajarSambilMenulis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun