Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Temu Ilmiah Unpak, Imbau HOTS Jadikan Model Pembelajaran

13 Desember 2018   16:38 Diperbarui: 13 Desember 2018   16:47 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di tengah derasnya arus informasi di era digital dan sebagai antisipasi terhadap maraknya beriata bohong atau hoaks, dunia pendidikan diimbau untuk menekankan pada High Order Thinking Skill (HOTS) sebagai model pembelajaran. Hal ini ditegaskan dalam acara Temu Ilmiah Pascasarjana Universitas Paskuan (Unpak) yang bertajuk "Higher Order Thinking Skill (HOTS): Learning Model as A Medium of Thinking" dengan nara sumber Dr. H. Bibin Rubini, M.Pd. (Rektor Unpak) pada Kamis, 13 Desember 2018 di Aula Pascasarjana Kampus Unpak Bogor.

Acara yang dihadiri oleh Prof. Dr. Ing. Soewarto Hardhienata (Direktur Pascasarjana Unpak), Dr. Widodo Sunaryo, MBA, S.Psi (Kaprodi S3 Manajemen Pensisikan Unpak) dan lebih dari 70 mahasiswa Program Doktor -- S3 Unpak, Bibin Rubini, menegaskan pentingnya mengedepankan model belajar berbasis media berpikir di era digital dan era revolusi industri 4.0. HOTS sebagai model pembelajaran bertumpu pada kemampuan berpikir yang tidak sekadar mengingat (recall), menyatakan kembali (restate), atau merujuk tanpa melakukan pengolahan (recite). Oeh karena itu, keterampilan berpikir seseorang menjadi kata kunci dalam menyikapi suatu informasi.

"Maraknya hoaks dan tantangan era digital yang ditandai dengan derasnya arus informasi harus disikapi dengan keterampilan berpikir dalam mengolah berita atau informasi sekecil apapun. Karena pikiran adalah proses mental yang harus dilatih sehingga kita bisa lebih cerdas dalam menilai suatu masalah. Bukan asal berkata-kata atau menyebarkan informasi yang belum dicek kebenarannya. Semua itu ada di cara berpikir kita" ujar Bibin Rubini di sela acara temu ilmiah.

Dengan menjadikan High Order Thinking Skill (HOTS) sebagai model pembelajaran di kelas, maka mahasiswa atau peserta didik nantinya akan terlatih untuk selalu melakukan analisis terhadap setiap informasi, mampu membuat keputusan, memecahkan masalah, dan yang terpenting mampu mengekspresikan diri secara akurat dan kreatif.

HOTS dianggap dan terbukti memberikan 'tatanan yang lebih tinggi' dalam proses belajar mengajar yang berbeda dari belajar fakta dan konsep. Karena melalui metode HOTS, setiap orang diajarkan untuk terampil dalam "priority of thinking", berpikir prioritas yang melibatkan kemampuan analisis, evaluasi dan sintesis sehingga mampu menciptakan pengetahuan baru.

"HOTS ini mengacu pada keterampilan pikiran manusia dalam menilai persoalan secara kompleks. Maka dibutuhkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Memang lebih sulit untuk dipelajari atau diajarkan. Tapi dampaknya lebih berharga daam kehidupan karena dapat digunakan dalam situasi yang tidak terduga dan tidak dikenal seperti sekarang ini" tambah Bibin Rubinin.

Melalui metode HOTS, setiap orang dituntut untuk berpikir keras dan mencari jawaban  yang melampaui informasi sederhana. Sehingga peserta didik atau mahasiswa terbawa ke dalam fungsi bahasa abstrak; untuk memberi dan membenarkan pendapat, menjauhi spekulasi dan cenderung berhipotesis. Maka dalam implementasinya, pembelajaran model HOTS akan lebih sering dan dilatih untuk melakukan refleksi diri, dialog, rajin menulis, dan melakukan penelitian.

Acara Temu Ilmiah Pascasarjana Unpak ini merupakan kegiatan rutin yang dirancang khusus dengan menyajikan topik pilihan untuk meningkatkan tradisi akademik mahasiswa pascasarjana, di samping untuk menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa Program Studi Doktor-S3. Berbekal visi "Menjadi universitas unggul, mandiri dan berkarakter", Unpak berkomitmen mewujudkan misi untuk menyiapkan sumber daya manusia yang mampu menggali, mengembangkan, dan menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang dilandasi sikap arif dan bijaksana. Hingga mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas, mandiri, beriman, berakhlak mulia, dan patriotik.

Karena itu, kemampuan berpikir menjadi penting dan patut dikedepankan dalam kegiatan belajar, termasuk dalam menyerap informasi atau berita yang beredar di sekitar kita. Karena era digital dan era revolusi industri 4.0 akan berdampak positif bagi mereka mereka yang tahu cara berpikir dan memecahkan masalah dengan cara yang tidak biasa. Hari ini dan esok, sangat dibutuhkan kecerdasan berpikir dalam mengolah informasi dan berita sekecil apapun... #TemuIlmiahUnpak #PascaSarjanaUnpak

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun