Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perjaka DP Jalan Kaki, Program Pensiun Tersosialisasi

4 Desember 2018   11:53 Diperbarui: 4 Desember 2018   12:21 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa peduli sehat maka silakan jalan kaki. Siapa peduli masa pensiun maka perlu sosialisasi.

Komunitas PERJAKA DP (Persaudaraan Jalan Kaki Dana Pensiun) seakan tak pernah berhenti mengkampanyekan pentingnya mempersiapkan masa pensiun. 

Komunitas olahraga berjalan kaki industri Dana Pensiun menggelar "Sehat Ala Perjaka DP" pada Minggu, 2 Desember 2018 pagi di kawasan Ragunan Jaksel.

Diikuti sekitar 60 peserta, komunitas Perjaka DP berbaur dalam kebersamaan untuk menguatkan semangat dalam memberikan program dan layanan terbaik bagi masyarakat dalam program pensiun.

"Jalan kaki itu menyehatkan seperti dana pensiun pun menyehatkan bagi pekerja. Melalui kegiatan rutin olahraga jalan kaki, kami terus kampanyekan pentingnya program pensiun. Kami selalu siap melayani dan memberikan yang terbaik" ujar Satino, sesepuh Perjaka DP di sela acara.

Sebagai komunitas informal dan personal, Perjaka DP bertujuan untuk menjalin komunikasi dan kebersamaan di antara seluruh pemangku kepentingna industri dana pensiun, baik pengelola dana pensiun, pengurus/pelaksana tugas, maupun manajer investasi. 

Hal ini sekaligus menjadi simbol bahwa program pensiun akan maju dan tumbuh seiring komitmen para pengelolanya.

Patut diketahui, saat ini tingkat inklusi keuangan dana pensiun di Indonesia tergolong masih sangat rendah, hanya 4,6% (OJK, Des 2016) dari sekitar 50 juta pekerja formal dan 70 juta pekerja informal di Indonesia. Bahkan, riset menunjukkan bahwa 70% orang Indonesia mengalami masalah keuangan di masa pensiun. 

Untuk itu, seluruh pelaku industri dana pensiun perlu bersinergi dalam memacu pertumbuhan industri secara lebih signifikan. Apalagi di tengah era Revolusi Industri 4.0 yang menuntut kemampuan 1) otomatisasi, 2) digitalisasi, dan 3) kecerdasan buatan dalam memacu program pensiun yang ada saat ini.

Kenapa harus jalan kaki?

Karena jalan kaki adalah "ibu" dari semua olah raga. Bukan hanya murah dan sederhana, jalan kaki pun menyehatkan dan menggairahkan. Karena itu, PERJAKA DP menjadikan "jalan kaki" sebagai aktivitas penting, di samping tetap bisa menikmati kulineran, sambil berwisata. Jalan kaki sambil jalan-jalan, begitulah spirit PERJAKA DP.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun