Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kurikulum Nasional Terlalu Normatif, Catatan Semdiknas IKA UNJ

21 November 2018   06:30 Diperbarui: 21 November 2018   08:32 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era globalisasi yang sedang memasuki revolusi industri 4.0, semua aspek dan tatanan sosial masyarakat mengalami perubahan. Perubahan tersebut tentunya berdampak dalam dunia pendidikan nasional kita.

Persoalan-persoalan pendidikan nasional yang tengah dihadapi, seperti; masalah kompetensi guru, akses dan pemerataan pendidikan, kompetensi siswa dan bonus demografi, format pendidikan dalam menghadapi era revolusi industri 4.0, standar kurikulum, revitalisasi Lembaga Pendidik Tenaga Kependidikan (LPTK) sampai pada persoalan banyaknya pengangguran dari lulusan SMK karena tak diterima _(link and match)_ di dunia industri.

Persoalan-persoalan fundamental pendidikan tersebut, sangat mendesak untuk dicarikan solusinya.

Untuk menjawab itu semua dan dibingkai dalam momentum menyambut Hari Guru 25 November 2018, Ikatan Alumni UNJ (IKA UNJ) mengadakan kegiatan nasional bertemakan "Merefleksikan 73 Tahun Pendidikan Nasional" (Menggagas Sistem Pendidikan Nasional) pada hari Selasa-Rabu, 20-21 November 2018 bertempat di Gd. Bung Hatta kampus Univ. Negeri Jakarta.

"Kegiatan yang akan berlangsung dua hari ini tadi diawali presentasi, hampir seratus artikel yang diseleksi panitia dan merupakan hasil penelitian para dosen dan guru yang berasal dari daerah-daerah di Indonesia. Kemudian sorenya ditutup oleh Seminar Nasional yang mengundang para pakar dan pejabat Kemdikbud." Demikian disampaikan Juri Ardiantoro (Ketua Umum IKA UNJ) dalam sambutannya.

Salah seorang pembicara Wardiman Djojonegoro (bekas Mendikbud era Orde Baru), menyampaikan bahwa betapa pentingnya _link and match_ dalam kebijakan pendidikan kita saat ini. Antara kebijakan pemerintah, universitas, sekolah dan dunia kerja. Inilah yang menjadi salah satu tantangan pendidikan nasional.

Berbeda dengan Wardiman, pembicara lainnya Muchlis R. Luddin (Irjen Kemdikbud) menyampaikan, "Bahwa salah satu persoalan pendidikan di era disrupsi ini adalah guru yang _out of date_, mengajar peserta didik yang berkembang pesat, yang akses mereka ke teknologi informasi sangat cepat. Jadi guru mesti terus _meng-upgrade_ kualitas dirinya."

Pembicara ketiga Robertus Robert (dosen UNJ) memberikan pandangan yang berbeda. Dosen sosiologi ini mengkritik jika beban kurikulum saat ini sangat sarat muatan nilai, karakter atau hal-hal yang bersifat normatif. "Sejak dari SD-SMA bahkan di perguruan tinggi, peserta didik selalu disosialisasikan, diajarkan dan diberikan nilai-nilai karakter moral. Namun pendidikan nasional kita sangat minim rasionalitas berpikir. Semestinya apalagi di universitas _way of thingking_ inilah yang diutamakan."

Makanya tidaklah heran saat ini hoaks menyebar begitu masifnya. Masyarakat mudahnya terpecah oleh berita-berita bohong. Semestinya guru itu menjadi intelektual yang mampu mengatasi itu semua. Guru yang intelektual inilah yang juga kurang saat ini.

Dalam seminar hari pertama tersebut, seluruh peserta yang berasal dari daerah seindonesia sangat antusias bertanya kepada para narasumber, yang dimoderatori salah seorang Komisioner KPAI, Retno Listyarti yang juga merupakan alumni UNJ.

Masih dalam rangkaian Semdiknas IKA UNJ, hari ini Rabu 21 November 2018 akan menampilkan pembicara seperti Eka T.P. Simanjuntak, Prof. Dr. Nana Supriatna, M.Ed., dan Prof. Dr. Hafidz Abbas dengan keynote speech dari Prof. Dr. Muhadjir Effendy (Mendikbud RI).

Para pembicara dan panitia sepakat, nantinya hasil seminar ini akan dibukukan. Kemudian diberikan kepada pemerintah sebagai bentuk kontribusi ide pemikiran IKA UNJ untuk pembangunan pendidikan nasional ke depan.

Maju terus dunia pendidikan Indonesia... #SemdiknasIKAUNJ #IKAUNJ

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun