Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menilik Politik, Mahasiswa Unindra Luncurkan Buku "Politik Orang Susah"

19 November 2018   07:38 Diperbarui: 19 November 2018   18:11 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahun politik memang menggelitik. Beragam isu "digoreng" hanya untuk meraih kekuasaan secara akrobatik. Maka "Tempe setipis ATM" pun jadi hidangan politik. Kata "rakyat" kin dieksploitasi untuk dan atas nama orang susah. Sayang, kata-kata itu hanya terucap dari orang kaya. Sementara orang susah hanya dijadikan isu. Di tahun politik, orang kaya bertutur kata bak orang susah. Hanya untuk meraih kekuasaan. Lalu, gimana politik di mata orang susah?

Berangkat dari realitas itulah, mahasiswa semester 5 Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Indraprasta PGRI meluncurkan buku Politik Orang Susah di Festival Literasi Gunung Salak -- TBM Lentera Pustaka, Minggu 18 November 2018.

Buku yang merupakan kumpulan karya jurnalistik berupa berita fakta (fact news), menyajikan tulisan hasil liputan mahasiswa seputar orang susah alias orang biasa tentang politik.  Mereka yang ada di pasar, di jalanan, di kampung dituliskan sebagai karya jurnalistik dengan bimbingan dosen pengampu mata kuliah Jurnalistik, Syarifudin Yunus. Ada 98 mahasiswa menuliskan berita fakta sebagai representasi keterampilan menulis secara faktual.

Di buku ini pula, mahasiswa dilatih untuk kenal cara kerja jurnalistik, di samping mampu menjadikan jurnalistik sebagai media untuk berbagi peristiwa penting dan informasi yang layak diketahui publik. Belajar jurnalistik sambil menuliskan dan mempublikasikan tulisannya.

"Buku Politik Orang Susah menjadi bukti nyata mahasiswa berani menulis, bukan hanya bicara.  Dengan menulis setiap ide harus bisa dipertanggungjawabkan. Saya mengharuskan mahasiswa untuk menulis. Agar pikiran mereka lebih terbuka dan bisa menemukan realitas yang jujur" ujar Syarifudin Yunus di sela peluncuran buku  di Gunung Salak Bogor.

Menyadari pentingnya keterampilan menulis mahasiswa, buku ini pun menjadi cermin sikap kritis, kemampuan reportase dan menulis berita yang dimiliki mahasiswa. Ketika orang tidak pantas memiliki tulisan yang baik; maka ia sangat senang dengan yang buruk... 

Peluncuran buku ini sekaligus untuk mendekatkan mahasiswa dengan aktivitas jurnalistik. Karena di tengah dinamika politik dan media sosial, mahasiswa harus bisa memilah mana fakta mana opini? Sehingga ke depan, mahasiswa harus menjadikan menulis sebagai perilaku, bukan hanya pelajaran. Untuk itu, dosen pun harus mampu menjadi contoh.

Buku ini berpesan. Bahwa bila politik hanya bicara kepentingan. Maka mahasiswa harus tetap kritis untuk mengangkat realitas yang esensi bukan sensasi. Politik orang susah, jangan sampai membuat terbelah.

Buku Politik Orang Susah adalah fakta. Mahasiswa pun mampu "mencoretkan" karya jurnalistik atas fakta-fakta yang ditemuinya, di masyarakat nyata. Maka dari jurnalistik; siapapun bisa belajar bahwa tidak ada yang bisa mengendalikan liputan dan bacaan yang enak. Karena itu semua pasti lahir dari tulisan yang sulit dibuat.... Politik Orang Susah #PolitikOrangSusah #JurnalistikUnindra

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun