Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ubah Pola Pikir Negatif, Pesan Kuliah Mahasiswa S3 MP Unpak

16 November 2018   19:25 Diperbarui: 16 November 2018   20:08 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini fakta yang terjadi di sekitar kita. Seringkali keyakinan bawah sadar "mengalahkan" keyakinan sadar. Apalagi bila mind set negatif mendominasi logika. Maka di situlah, perlunya mengubah mind set. Mengucah cara pikir yang negatif menjadi positif.

Mind set negatif bisa terjadi kapan saja. Pun pada siapa saja. Ketika mind set negatif menguasai logika. Maka bisa dipastikan, perilaku nyatanya menjadi negatif pula. Betapa banyak guru atau dosen yang tahu dan paham tanggung jawabnya dalam mengajar. Tapi sayang, karena mind set dalam menjalankan profesinya buruk maka perilaku mengajarnya pun buruk. 

Tidak peduli pada kemajuan belajar siswa atau mahasiwa. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang justru "bertentangan" dengan tanggung jawabnya sendiri. Mind set menjadi begitu penting diubah. Sebagai landasan dalam menuju perilaku yang lebih baik.

Betapa banyak orang pintar yang buat janji. Tapi tidak sedikit pula mereka yang ingkar janji. Betapa banyak orang kerja yang "janji" ingin menabung sebagian gajinya. Tapi faktanya, mereka boros dan konsumtif hingga tidak punya tabungan yang cukup. Semua itu, karena mibd set nya negatif alias buruk.

Jika kita termasuk berperilaku seperti di atas, itu semata-mata bukan karena ceroboh atau ingkar. Tapi karena "kehendak sadar kita yang baik kalah dari keyakinan bawah sadar negatif".

Tanggung jawab guru atau dosen adalah mengajar; ini kehendak sadar. Tapi bila kita tidak optimal bahkan malas-malasan mengajar, itu keyakinan bawah sadar yang terlalu mendominasi.

Kejadian di atas itu hanya contoh. Betapa keyakinan bawah sadar dominan dan mengontrol tindakan manusia. Mind set negatif itu jahat dan patut diubah. Karena tidak ada perilaku baik yang "kalah" dari mind set negatif.

Dalam pendidikan, mind set sangat penting. Agar tujuan pendidikan bisa tercapai. Semua pihak yang terlibat dalam proses belajar-mengajar tahu dan mau menjalankan tanggung jawab. Maka pendidikan sebagai proses harus dimulai dari mind set yang menyenangkan. Sehingga perilakunya pun senang. Kenapa? Karena pendidikan dalam segala prosesnya adalah ibadah.

Hati-hatilah, mind set dalam pikiran itu berbahaya. Pola pikir sangat menentukan perilaku dan tindakan. Banyak orang tidak menyadari pengaruh pikiran bawah sadar. Tahu-tahu berperilaku dan bertindak  yang tidak sesuai dengan kehendaknya. Itulah namanya kegagalan. Akibat mind set negatif terlalu dominan dari perilaku logis.

Mengubah mind set negatif menjadi mind set negatif mendesak dilakukan para praktisi bidang pendidikan. Tidak terkecuali Mahasiswa S3 Manajemen Pendidikan Pascasarjana Universitas Pakuan Kelas 20q8 Reguler 2. Di tengah kuliah "Kepemimpinan Pendidikan" dari Prof. Soewarto, para mahasiswa S3 MP Unpak ini tersadar pentingnya mengusung mind set positif, termasuk dalam kuliah untuk menyelesaikan studi S3 mereka.... Katakan "saya punya mind set positif maka perilaku saya pun positif"... #S3MPUnpak #PascaUnpak

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun