Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kepemimpinan yang Efektif di Mata Mahasiswa S3 MP Unpak

3 November 2018   13:46 Diperbarui: 3 November 2018   14:04 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa yang jadi pemimpin, siapa yang dipimpin? Lalu, apa tanggung jawab pemimpin dan yang dipimpin?

Pertanyaan itu memang sederhana. Tapi dalam realisasinya sering kali saling tumpang tindih. Ada yang jadi pemimpin tapi justru tanggung jawabnya diserahkan ke orang yang dipimpin. Sebaliknya, ada orang yang dipimpin tapi bertindak seperti pemimpin.

Pemimpin pun kepemimpinan memang tidak mudah. Siapapun, harus memiliki pemahaman yang pas tentang kepemimpinan. Dan siapa pemimpin itu?

Pada hakikatnya, kepemimpinan adalah proses mempengaruhi atau memerintah orang lain untuk mempengaruhi atau memerintah orang lain untuk menjalankan aktivitas guna mencapai tujuan secara efektif dan efesien. Termasuk di bidang pendidikan pun dibutuhkan figur-figur yang mumpuni dalam mengembangkan dunia pendidikan. Pemimpin dan kepemimpinan, mutlak diperlukan dalam proses pendidikan.

Maka dari itu, untuk mewujudkan kepemimpinan yang berhasil guna. Maka setiap pemimpin akan sulit mewujudkan kepemimpinan yang baik tanpa dilandasi kepribadian. Karena kepribadian menjadi ciri watak yang diperlihatkan seorang pemimpin secara lahir, konsisten, yang diperlihatkan dalam bertingkah-laku. Kepribadian atau personality inilah yang akan menentukan identitas kepemimpinan bagi organisasinya.

Pendidikan sebagai usaha sadar yang dilakukan oleh memanusiakan  manusia melalui aktivitas pengajaran pun tidak bisa dipisahkan dari kepemimpinan. Maka ke depan, untuk membuat lembaga pendidikan mampu "memberdayakan" peserta didiknya harus bertumpu pada kepemimpinan yang kuat.

Intinya, kepemimpinan harus menyenangkan yang memimpin dan yang dipimpin. Karena apapun, bisa dilandasi rasa senang maka akan melahirkan kepemimpinan yang efektif.

Banyak orang berpendapat kepemimpinan bicara soal pengaruh. Kepemimpinan pun menjadi disiplin ilmu atau perilaku yang dapat dipelajari, di samping harus dimiliki oleh setiap orang pada level apapun. Pemimpin pun harus punya orientasi pada tujuan, keterampilan, dan waktu. Bahkan pemimpin pun harus mampu menjadi inspirasi bagi orang lain.

Belajar dari realitas itu, Mahasiswa S3 Program Doktor Manajemen Pendidikan Pascasarjana Universitas Pakuan (Unpak) khususnya kelas MP 2018 Reguler 2 sangat peduli dalam mendiskusikan masalah kepemimpinan. Apalagi di tahun politik jelang pilpres 2018 ini. Hiruk pikuk politik sama sekali tidak dapat dipisahkan dari kepemimpinan yang bersifat nasional. Dibimbing Prof. Ing Soewarto, mahasiswa terlibat dalam diskusi hangat tentang kepemimpinan pada Sabtu, 3 Nov 2018 di Kampus Unpak.

Jadi apa yang harus dipegang dalam sebuah kepemimpinan?

Jawabnya sederhana. Berlatihlah untuk menjadi pengikut sebelum menjadi pemimpin yang baik. Dan pemimpin yang baik pasti lahir dari cara berpikir dan pergaulan yang baik pula. Di luar itu, kepemimpinan hanya nihil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun