Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Musik Cinta Anak Baca, Event Bulanan TBM Lentera Pustaka

14 Oktober 2018   16:32 Diperbarui: 14 Oktober 2018   17:16 758
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Musik Cinta Anak Baca, Event Bulan Oktober 2018 TBM Lentera Pustaka

Bila hari ini, ada orang-orang yang suka membaca dan menulis sambil menikmati musik itu bukan tanpa alasan. Karena musik dianggap mampu memacu kerja otak dalam menyerap bacaan. Hubungannya sederhana, musik mampu merangsang pendengaran dan auditori mencapai 40%. Maka musik dan membaca punya hubungan erat.

Berangkat dari spirit itu, TBM Lentera Pustaka menggelar event bulanan bertajuk "Musik Cinta Anak Baca" yang menghadirkan grup terasmusic (Syahrian & Anggi - mahasiswa Unindra) pada Minggu, 14 Oktober 2018 di TBM Lentera Pustaka Kaki Gunung Salak. Ikut hadir pula para relawan TBM Lentera Pustaka yang selama ini peduli dan mau mengabdi untuk tegaknya tradisi baca dan budaya literasi anak-anak di Desa Sukaluyu Kec. Tamansari Kab. Bogor.

"Musik Cinta Anak Baca" pun menegaskan pentingnya peran generasi muda selevel mahasiswa untuk mendedikasikan diri pada kegiatan pengabdian sosial sebagai bagian dari pemberdayaan masyarakat, di samping membangun kebiasaan membaca di kalangan anak-anak usia sekolah khususnya anak-anak yang tidak mampu dan selama ini tidak punya akses terhadap bahan bacaan.

Musik dan membaca adalah dunia nyata. Hidup tidak bisa dipisahkan dari musik. Dan hidup pun suilit bila tidak membaca. Maka TBM Lentera Pustaka merasa perlu dan penting untuk terus berkreasi dalam menyajikan event bulanan. Agar anak-anak selalu dan tetap tertarik untuk membaca. Karena tidak ada dunia, bagi mereka yang tidak bermusik dan tidak membaca.

"Musik selalu cinta pada anak-anak yang membaca. Event bulanan TBM Lentera Pustaka selalu menghadirkan tamu dari luar. Inilah cara untuk megajak "orang luar" peduli kepada anak-anak yang membaca. Agar mereka selalu semangat dan rajin membaca. Jangan ada lagi anak putus sekolah karena tidak membaca akan arti pentingnya ilmu" ujar Syarifudin Yunus, Pendiri dan Kepala Program TBM Lentera Pustaka.

Seperti musik, buku-buku bacaan pun dapat memberikan ide-ide baru yang positif bagi anak-anak, di samping memacu kreativitas dan kemampuan berbicara, berinteraksi dengan orang lain.

Untuk diketahui, saat ini TBM Lentera Pustaka memiliki koleksi 2.850 buku bacaan yang selalu siap dibaca anak-anak seminggu 3 kali. Dengan fasilitasi 2 petugas jam baca, TBM Lentera Pustaka terus berjuang untuk menegakkan budaya baca yang lebih baik lagi di kalangan anak-anak. Sejalan dengan itu, TBM Lentera Pustaka pun tengah menjalankan program 1.000 tanaman polybag yang akan dipajang di pinggir jalan menuju TBM Lentera Pustaka, termasuk menyiapkan "Lukisan 3D Baca di Jalanan" untuk spot foto menarik bagi pengunjung dan anak-anak.

Ketahuilah anak-anak pembaca. Bermusik dengan membaca, sama dengan bercinta lewat surat.... #TBMLenteraPustaka #BacaBukanMaen #BudayaLiterasi

===========

Jadilah RELAWAN & DONATUR TBM LENTERA PUSTAKA untuk membangun tradisi baca bagi sekitar 300-an anak-anak/remaja yang membutuhkan, di samping memberi edukasi akan pentingnya peradaban dan etika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun