Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 49 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

"The Power of Pensiun", Ubah Tiga Hal Ini Agar Pensiun Sejahtera

20 September 2018   23:35 Diperbarui: 20 September 2018   23:50 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa itu the power of pensiun?

Itu hanya istilah buat mereka yang takut atau khawatir di masa pensiun. Karena dianggapnya, pensiun seperti keadaan yang menyeramkan. Apakah benar masa pensiun menakutkan.

Bisa jadi ya. Betapa banyak pensiunan, meeka yang sudab tidak bekerja lagi mengalami stres, mengalami post power syndrome. Gaya hidupnya menurun drastis, hingga terpaksa berhutang sana sini untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Ketika itu terjadi, sungguh masa pensiun memang nomok yang menakutkan.

Makin mengenaskan buat pensiunan. Karena pasti usianya sudah tua, produktivitas menurun. Rambut dipenuhi uban. Daya tahan tubuh pun mulai cepat lelah. Apalagi ditambah "ketiadaan dana" yang cukup untuk membiayai masa pensiun, masa tidak bekerja lagi. Itulah keadaan masa pensiun yang tidak berdaya.

The power of pensiun.

Adalah kebalikan dari masa pensiun yang tidak berdaya. Itulah orang-orang yang penya "kekuatan" justru di masa pensiun. Ketika bekerja dia sibuk tapi saat pensiun dia sering liburan ke mana saja yang dia suka. 

Ketika bekerja dia punya gaya hidup yang oke tapi di masa pensiun gaya hidupnya gak berubah, tetap sama. Ketika bekerja dia gak bisa bersosialisasi apalagi membantu sesama justru saat pwnsiun dia eksis dan berbuat banyak untuk sesama. The power of pensiun, justru di masa pensiun berjaya, berkarya.

Kata kuncinya, mereka hanya sedikit pekerja yang merencanakan masa pensiun. Saat pensiun tiba, dana yang dimilinya cukup bahkan lebih. Sehingga bisa berbuat dan bertindak sesuai apa yang diinginkannya. Begitulah masa pensiun yang punya kekuatan, punya power.

Sementara di luar sana, berapa banyak pekerja yang masih khawatir akan masa pensiunnya. Masih takut untuk pensiun. Kenapa bisa terjadi? Jawabnya sederhana, karena mereka khawatir gak punya ketersediaan dana yang cukup saat pensiun tiba. 

Maka wajar hasil riset menyebutkan 90% pekerja di Indonesia gak siap pensiun. Bahkan 70% dari pensiunan di Indonesia mengalami masalah keuangan alias gak punya dana yang cukup.

The power of pensiun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun