Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Reposisi Pemasaran dan Edukasi DPLK

14 September 2018   06:56 Diperbarui: 14 September 2018   08:34 684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk itu, pelaku DPLK tidak boleh menyerah untuk melakukan edukasi DPLK kepada masyarakat. Beberapa cara yang dapat ditempuh antara lain: 1) melakukan edukasi secara berkelanjutan dan massif, 2) selalu sharing informasi tentang DPLK via medsos atau website, dan 3) melakukan kegiatan edukasi dan literasi DPLK kepada masyarakat. 

Industri DPLK, sadar atau tidak sadar, adalah kendaraan yang paling pas untuk mempersiapkan masa pensiun yang sejahtera para pekerja di Indonesia. Kerja keras dan semangat pantang menyerah itulah yang kini dibutuhkan untuk memajukan industri DPLK di era milenial seperti sekarang.

Karena hari ini, DPLK tidak sedang memanggil sejarah lampau. Tapi DPLK harus meraih masa depan yang lebih cerah. Agar semuanya lebih baik dan dapat tumbuh sesuai harapan. Maka kita perlu reposisi pemasaran dan edukasi yang lebih optimal. Salam DPLK ... #YukSiapkanPensiun #PDPLK #SadarPensiun

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun