Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Money

Asosiasi DPLK Gelar Workshop Pemasaran dan Edukasi DPLK

13 September 2018   11:24 Diperbarui: 13 September 2018   11:46 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di era milenial, segala sesuatu berubah cepat. Termasuk cara pemasaran dan edukasi tidak bisa biasa-biasa lagi. Harus ada komitmen baru dan kesamaan persepsi untuk menggerakkan bisnis dan industri di era perubahan yang serba cepat. Maka berangkat dari kesadaran itulah, anggota Perkumpulan DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) menyelenggarakan Workshop "Repositioning Pemasaran dan Edukasi DPLK" pada 13-14 September 2018 di Cirebon. 

Diikuti 43 peserta dalam balutan kebersamaan perjalanan kereta, workshop ini bertujuan untuk menyamakan persepsi terkait isu-isu pemasaran dan edukasi DPLK di Indonesia.

Patut disadari, selama ini industri DPLK menjalankan program pemasaran dan edukasi secara "mengalir" saja. Kondisi ini sangat memungkinkan program pensiun DPLK belum optimal dalam "menyentuh hati" pekerja dan pemberi kerja akan pentingnya program pensiun. 

Untuk itu, workshop pemasaran dan edukasi DPLK diharapkan bisa jadi momentum bersama pelaku industri DPLK di Indonesia untuk "berpikir ulang" terkait strategi dan cara-cara pemasaran dan edukasi yang tepat sasaran ke masyarakat.

"Kami di DPLK menyadari bahwa pemasaran dan edukasi adalah "roh" dari maju tidaknya industri dana pensiun. Melalui workshop ini seluruh pelaku DPLK berkumpul dan membahas isu-isu penting di DPLK. Agar tercapai kesamaan persepsi, setelah itu bisa dieksekusi bersama" ujar Syarifudin Yunus, Kepala Humas Perkumpulan DPLK saat perjalanan di kereta Argo Jati.

Perlu diketahui, industri DPLK mengelola aset lebih dari Rp. 78 trilyun per Juni 2018 dan melayani lebih dari 2,9 juta pekerja. Sementara dengan potensi pasar yang belum terjamah mencapai 50 juta pekerja formal dan sekitar 60 juta generasi milenial, maka sangat diperlukan adanya terobosan baru dalam pemasaran dan edukasi DPLK. 

Hal ini sekaligus sebagai implementasi dari program inklusi keuangan yang diarahkan OJK pada tahun 2018 ini bertajuk "Inklusi Keuangan untuk Semua". Maka DPLK pun harus mampu menjangkau untuk semua pekerja dan masyarakat yang mendambakan masa pensiun yang sejahtera.

Selamat ber-workshop pelaku DPLK di Indonesia. Sungguh, kontribusi pemikiran dan semangat juang yang tinggi pada akhirnya akan dapat memajukan industri DPLK di Indonesia.

Karena tidak tantangan yang tidak bisa dipecahkan. Tidak pula ada sukses yang tidak diusahakan. Seberapapun hasilnya, aspek pemasaran dan edukasi adalah titik krusial yang paling ideal, mungkin, untuk bisa lebih diperhatikan ke depannya. Salam DPLK ... #YukSiapkanPensiun #PDPLK #SadarPensiun

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun