Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

"Indonesia Retirement Outlook (IRO) 2018", Revitalisasi Program Pensiun

3 September 2018   14:17 Diperbarui: 3 September 2018   14:40 809
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia Retirement Outlook (IRO) Seminar 2018 bertajuk "Revitalisasi Program Pensiun sebagai Indikator Kemajuan Negara dan Alternatif Pendanaan Jangka Panjang (Tinjauan Politik dan Ekonomi)" akan digelar pada Rabu Kamis, 24-25 Oktober 2018 Pukul 09.00 - 17.00 WIB di Hotel Bidakara.

Inilah seminar internasional "program pensiun" untuk kali pertama yang terbesar dan paling komprehensif di Indonesia. Tujuan IRO 2018 adalag menghasilkan roadmap program pensiun di Indonesai, di samping memberi rekomendasi kepada kandidat Capres/Cawapres RI tentang pentingnya merencanakan masa pensiun bagi setiap pekerja.

Didukung oleh ADPI (Asosiasi Dana Pensiun Indonesia) dan PDPLK (Perkumpulan Dana Pensiun Lembaga Keuangan), IRO 2018 akan dihadiri 450 peserta yang terdiri dari praktisi, pemerhati, dan professional di bidang dana pensiun.

Masa pensiun dan hari tua adaah sebuah keadaan, bukan tempat. Maka perlu dilakukan revitalisasi program pensiun sebagai indikator kemajuan negara dan alternatif pendanaan jangka panjang.

Mengapa IRO 2018?

  • UU No. 11/19912 tentang Dana Pensiun telah melebihi seperempat abad. Untuk itu, diperlukan perbaikan dan insentif yang lebih berorientasi ke era milenial. Agar program pensiun bisa lebih menarik dan asyik.
  • Tingkat inklusi keuangan dana pensiun di Indonesia tergolong masih sangat rendah, hanya 4,6% (OJK, Des 2016) dari sekitar 50 juta pekerja formal di Indonesia. Konsekuensinya, sebagian besar pekerja di Indonesia berpotensi mengalami masalah keuangan di masa pensiun dan tidak mampu mempertahankan gaya hidupnya di hari tua.
  • Hasil riset membukatikan 70% orang Indonesiaakan mengalami masalah keuangan di masa pensiun. Sementara usia harapan hidup orang Indonesia diprediksi berada di usia 75 tahun pada tahun 2020. Lalu, bagaimana kualitas hidup orang Indonesia  di masa pensiun.
  • Bonus demografi Indonesia akan terjadi pada periode 2020-2030 bisa jadi musibah, bukan berkah. Bonus demografi harus diikuti oleh pendanaan masa pensiun yang konsisten. Rasio ketergantungan rendah dan penduduk usia produktif tinggi harus diimbangi dengan "kemauan kuat" untuk menabung di usia kerja untuk masa pensiun.
  • Dilema industri dana pensiun di Indonesia harus dicarikan solusi agar tetap kompetitif dan mampu memenuhi harapan pekerja di Indoensia. Upaya mengotimalkan iklim regulasi dan keleluasaan pelaku industri Dana Pensiun saat ini perlu ditinjau kembali.

Indonesia Retirement Outlook (IRO) 2018 hadir untuk Anda. 

IKUTILAH ajang kolaborasi pejuang dan pegiat Dana Pensiun Indonesia paling SENSASIONAL Abad ini. #1 INDONESIA RETIREMENT OUTLOOK (IRO) SEMINAR, 24-25 Okt 2018 di Hotel Bidakara Jakarta. #IRO2018 #YukSiapkanPensiun #SadarPensiun #ADPI #PDPLK

Kunjungi dan registrasi IRO 2018 di: http://iroseminar.id/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun