Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Komunitas Anak Tangga Mengabdi pada Anak-Anak TBM Lentera Pustaka

22 Juli 2018   19:05 Diperbarui: 22 Juli 2018   19:22 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak muda dan mahasiswa yang peduli anak-anak kampung, boleh jadi barang langka saat ini.

Namun tidak demikian halnya dengan Komunitas Anak Tangga (KAT) yang bermarkas di Condet. Kelompok mahasiswa pecinta seni grafis dan gambar ini punya kebeprihakan yang luar biasa kepada anak-anak kampung. Tujuannya sederhan, agar bisa mengabdi dan berkarya bersama anak-anak untuk keterampilan berbasis sumber daya alam.

Berbekal semangat itulah, Komunitas Anak Tangga hari ini (Minggu, 22 Juli 2018) mengisi acara event bulanan TBM Lentera Pustaka di Desa Sukaluyu Kec. Tamansari Kaki Gn. Salak Bogor untuk mengajarkan cara praskti membuat "tempat pensil dari bambu" di hadapan 45 anak-anak TBM Lentera Pustaka. Bertajuk "Be-Ber-Ber.", 8 mahasiswa anggota Komunitas Anak Tangga membimbing anak-anak TBM Lentera Pustaka utnuk memanfaatkan kekayaaan alam seperti pohon bamboo untuk dibuat tempat pensil. Prakarya dengan basis cat dan pewarnaan diperagakan Komunitas Anak Tangga kepada anak-anak TBM Lentera Pustaka.

"Kami dari Komunitas Anak Tangga bangga bisa mengabdi untuk anak-anak di TBM Lentera Pustaka. Mereka sangat antusias dan punya talenta seni yang keren. Inilah bukti kepedulian Anak Tangga kepada anak-anak di kampung ini" ujar Chusnul, salah satu anggota Anak Tangga.

Era milenial bukan hanya tanda kemajuan. Tapi juga memberi tantangan kepada anak-anak muda atau mahasiswa untuk berbagi dan mengabdi kepada anak-anak. Di tengah padatnya aktiviitas kuliah dan pergaulan, Komunitas Anak Tangga membuktikan bahwa mereka memiliki moral dan semangat untuk memberdayakan anak-anak melalui prakarya "tempat pensil dari bambu".

Hari ini, banyak anak muda atau mahasiswa yang "asyik" dengan dirinya sendiri. Nongkrong, pacaran, dan kongko-kongko untuk sesuatu yang tidak jelas. Tapi Komunitas Anak Tangga ingin mendobrak "persepsi" itu dengan menampilkan karya dan membimbing anak-anak agar lebih termotivasi belajar dan membaca di TBM Lentera Pustaka.

dokpri
dokpri
"Kampus bukanlah satu-satunya alat untuk mencari ilmu. Tapi kepedulian sosial dan mau terjun langsung mengabdi kepada masyarakat, termasuk kepada anak-anak itulah modal penting yang harus dibangun di kalangan anak muda atau mahasiswa. Saya bangga kepada Komunitas Anak Tangga yang sudah mau naik motor, mengecat dan mengajar anak-anak TBM Lentera Pustaka bikin tempat pensil dari bamboo" ujar Syarifudin Yunus, Kepala Program TBM Lentera Pustaka yang juga Dosen Universitas Indraprasta PGRI.

Sungguh, sangat penting membangun kepedulian social di kalangan anak muda. Dan Komunitas Anak Tangga sudah memulainya di TBM Lentera Pustaka.

"Sebagai anak muda, aku tidak peduli pada uang. Tapi peduli pada cinta dan anak-anak sanga generasi penerus bangsa ... ". Maju terus anak muda Indonesia, kepedulian Anda dinanti anak-anak Indonesia ... Salam Literasi #KomunitasAnakTangga #TBMLenteraPustaka 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun