Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kenapa Anak Sekolah Asrama Bikin Tenang Orang Tua?

14 Juli 2018   22:42 Diperbarui: 14 Juli 2018   22:53 1092
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Musim sekolah anak-anak telah tiba. Tahun ajaran baru dimulai. 

PPDB dengan sistem zonasi sekolah pun menuai kecaman. Karena sebagian anak gak bisa dapat sekolah yang dituju, peminatnya kebanyakan. Terpaksa harus ke sekolah swasta. Semua itu adalah bukti. Betapa sekolah dan pendidikan menjadi bagian terpenting dari hidup anak-anak. Bahkan orang tua pun siap lelah, ngotot hingga merogoh kocek demi sekolah anak-anaknya. Betul kata orang tua zaman dulu, apapun siap diperjuangkan orang tua demi sekolah anak.

Di tengah hiruk-pikuk soal sekolah, sekolah asrama atau boarding school menjadi salah satu pilihan orang tua. Sekolah asrama merupakan sekolah di mana para siswanya tidak pulang-pergi dari rumah ke sekolah. Tapi "menginap" di asrama selama masa pendidikan. Sekolah asrama lagi jadi tren pilihan orang tua zaman now. Karena bisa jadi, orang tuanya sibuk dan gak sanggup mendampingi anak sehari-hari karena kerja.

Di samping tidak menutup kemungkinan, karena orang tua gak mau repot urusan mendidik anak. Nah jika begitu, memang sekolah asrama jadi pilihan. Karena di sekolah asrama, selain pelajaran umum sebagai standar akademik juga diberlakukan kurikulum agama untuk membangun akhlak dan tauhid anak-anak.

Untuk bisa meraih sekolah asrama, sangat wajar, orang tua siap merogoh kocek besar-besaran. Asal bisa belajar boarding school sekalipun jauh dari rumah. Zaman now itu zaman milenial, penuh godaan bahkan tantangan yang luar biasa. Orang tua pasti kewalahan mendidik anak-anaknya. Maka salah satu upaya "menyelamatkan" anak-anaknya, sekolah asrama atau boarding school pasti jadi pilihan.

Sekolah asrama memang penuh suka duka bagi anak-anak. Apalagi bagi yang pertama kali sekolah di asrama. Jauh dari rumah, jauh dari orang tua. Bahkan kebiasaan hari-harinya di rumah pun menjadi hilang. Karena si anak, sekolah tapi di asrama. Tidak lagi pulang ke rumah.

Sekolah asrama dianggap pilihan pendidikan terbaik bagi orang tua untuk anaknya. Kenapa? Biar orang tua gak khawatir terhadap anak. Karena zaman now zaman pergaulan bebas, zaman menakutkan bila kurang kontrol terhadap anak. Apalagi pengaruh lingkungan buruk dan kesibukan bikin orang tua sulit mengawasi anak. Jika demikian, sudahlah sekolah asrama pasti pilihannya.

Kenapa sekolah asrama atau boarding school jadi pilihan orang tua? 

Setidaknya ada 5 alasan yang bikin orang tua tenang menyekolahkan anaknya di sekolah asrama atau boarding school:

1. Mandiri

Karena dengan sekolah asrama, si anak harus mengatur segalanya sendiri. Tanpa bantuan orang tua. Muali dari jadwal belajar dan kelengkapannya, makan siang, mengaji, mencuci pakaian, hingga menata tempat tidur dan lemari di asrama, semuanya diatur sendiri. Otomatis, sekolah asrama bikin anak mandiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun