Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Cara Gampang Habiskan THR, Lupakan Dana Pensiun

5 Juni 2018   08:28 Diperbarui: 5 Juni 2018   14:26 4746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kata orang zaman now, masa pensiun mah gimana entar aja. Mumpung ada THR habisin saja. Betul banget dan nggak salah. Kapan lagi bisa nikmatin THR, iya nggak? Musim lebaran musim THR!

Asal tahu saja, THR itu Tunjangan Hari Raya lho, bukan Tekanan Hari Raya. Jadi, jangan karena ada THR atau pas lebaran, kita nggak mampu mengendalikan nafsu konsumtif.

Sehingga, THR, mau besar atau kecil, tetap bilang nggak cukup. Tunjangan itu artinya tambahan (untuk keperluan lebaran). Kalau tekanan itu keadaan yang nggak menyenangkan, malah bikin beban.

Jadi ngomong-ngomong, sudah terima THR belum nih?

Kalau udah, jangan lupa bersyukur. Tapi kalau belum, ya bersabar.  Rezeki mah nggak bakal ke mana, sudah ada yang nentuin kok.

Menurut sejarah, THR itu pertama kali itu muncul pada masa pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya pada era kabinet Soekiman Wirjosandjojo pada tahun 1951.

Spiritnya untuk motivasi para aparatur negara dulunya namun karena diprotes kaum buruh akhirnya "diperluas" ke semua pekerja.  Dan THR dulu dibayarkan tiap akhir bulan Ramadhan atau jelang lebaran.  

dokpri
dokpri
Kenapa sih kita dapat THR?

Ya, karena mau lebaran. Biasanya, tiap kali lebaran, semua orang punya kebutuhan dan pengeluaran yang banyak. Ada yang mau mudik, ada yang buat belanja kebutuhan lebaran, pun ada buat belanja anak-anak dan keluarga.

Tapi gak sedikit juga akhirnya THR dipakai untuk beli perabot rumah, ngecat "mempercantik" rumah. Atau bahkan untuk bayar utang. Bahkan nggak sedikit uang THR dipakai untuk rekreasi saat lebaran.

Maklum, lebaran kan ritual rutin setahun sekali. Asal jangan lupa aja, sedekah dari THR.

Pantes kalau begitu, lebaran memang banyak kebutuhan dan pengeluaran ya. Yah intinya, THR harus bisa dikelola dengan bijak. Karena THR itu "Tunjangan Hari Raya" bukan "Tekanan Hari raya". Namanya pas lebaran. Pengen ini, pengen itu, pengen ke sana, pengen ke sini. Tapi sumbernya, cuma dari THR doang. Wajar, THR diharap-harap banyak orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun