Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kumpulan Cerpen "Jangan Mencintai Perempuan Biasa", Hasil Kuliah Menulis Kreatif Unindra

12 Mei 2018   17:37 Diperbarui: 12 Mei 2018   18:46 905
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai wujud penghormatan kepada kaum perempuan, mahasiswa Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) hari ini meluncurkan buku kumpulan cerpen "Jangan Mencintai Perempuan Biasa" di Kampus Unindra, Sabtu 12/5. Kumpulan cerpen ini merupakan karya fiksi yang dikemas dengan cara yang berbeda. Beda cara belajarnya, prosesnya, hingga karyanya sebagai hasil pembelajaran mata kuliah "Menulis Kreatif".

"Kumpulan cerpen ini diterbitkan sebagai hasil belajar menulis kreatif. Jangan Mencintai Perempuan Biasa itu nasehat agara kaum perempuan bisa seperti Ibu Kartini. Perempuan bukanlah sosok yang lemah. Tapi figur yang tetap tersenyum walau hatinya terluka" ujar Syarifudin Yunus, dosen pengampu Menulis Kreatif di sela acara peluncuran.              

   Dalam kumpulan cerpen ini disajikan kisah fiksi yang reflektif dan motivatif sekitar 88 mahasiswa sebagai bukti "keberanian" dalam menulis. Ekspresi anak-anak muda yang meresonansi "kisah perempuan" dan menyadarkan kita tentang "hidup tak lagi indah, jika selalu mengingat kesalahan orang lain lalu meremehkannya..."

Selain itu, kumpulan cerpen ini menjadi bukti mahasiswa telah berproses dalam mempelajari, mencipta, dan menerbitkan karya sastra. Karena menulis sastra bukanlah pelajaran tapi keberanian.

"Di era milenial, ada banyak cerita yang bisa dijadikan pelajaran hidup. Menulis kreatif sebagai ilmu harus dimulai dan berakhir dari yang tertulis. Saya sebagai dosen komit membimbing mahasiswa untuk menulis dan berkarya" tambah Syarifudin Yunus yang telah membimbing mahasiswa menghasilkan 10 kumpulan cerpen di setiap perkuliahan.

Jangan Mencintai Perempuan Biasa. Karena sekarang ini, masih saja ada perempuan menangis bukan karena mereka lemah. Tapi sungguh, akibat lelah berpura-pura tersenyum meski hatinya terluka. Perempuan adalah sumber kehidupan ... #CukstawCerpen #JanganMencintaiPerempuanBiasa

Foto Arsip
Foto Arsip

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun