Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

#2019Ganti Politik Tuna Susila

13 April 2018   20:27 Diperbarui: 13 April 2018   20:48 634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

#2019GANTI ... Politik tuna susila

Susila, kali ini bukan nama orang. Susila di sini, urusannya sama sifat dan karakter baik. Lalu tercermin dalam perilaku yang baik pula. Susila, sebagian orang bilang peradaban baik. Tentu, susila bisa dimiliki oleh individu maupun kelompok. Individu yang beradab baik, kelompok yang beradab baik.

Kata orang pintar, susila mirip-miriplah dengan etika, dengan moral. Kalo yang agak religius, susila sering dimaksud dengan akhlak. Boleh-boleh saja, silakan. Intinya susila di sini, hadirnya karakter dan perilaku baik. Baik saat sendirian atau saat rame-rame. Tetap baik. Dah gitu aja.

Jadi, kalo dalam realita. Ada yang kampanyekan#2019GANTIPRESIDEN, atau ada yang bilang "kitab suci itu fiksi". Bahkan ada yang mau nyalon jadi presiden "diarak-arak sambil telanjang dada". Menurut saya, bisa jadi itu bertentangan dengan susila. Ada karakter dan perilaku yang "tidak cukup susila". Bolehlah disebut "politik tuna susila".

Politik tuna susila seperti wanita tuna susila.

Semua kita pasti gak senang sama perempuan pekerja seks komersial (PSK), pastinya. Kenapa? Karena perempuan itu dianggap punya "karakter dan perilaku" yang melanggar susila. Maka wajar PSK dibilang "wanita tuna susila", perempuan gak punya susila, gak punya moral. Setuju gak? Lha, kalo kita tidak suka "wanita tuna susila" maka harusnya gak suka juga pada "politik tuna susila".

Karena susila. Secara etimologis, terdiri dari dua suku kata: "Su" dan "Sila". "Su" berarti baik, indah, harmonis. "Sila" berarti perilaku, tata laku. Jadi, kalo ada tingkah laku manusia yang baik itu berarti sesuai dengan susila. Kalo susilanya baik, maka itu cerminan objektif isi hatinya, pun pikiran yang baik. Sementara politik yang tidak menghadirkan perilaku, tata laku yang baik lagi indah serta menjaga keharmonian, patutlah disebut "politik tuna susila'.

Zaman now. Susila, mungkkin kata sebagian orang udah gak penting.

Atas nama kebencian, demi ketidaksukaan lantas boleh omong apa saja. Katanya, gak usah susila-susilaan asal yang penting #2019GANTI. Entah, kenapa harus ngotot tuk mengganti? Bisa jadi, karena mereka sedang memperjuangkan mimpi-mimpi mereka yang terkungkung sebelumnya. Atau mereka tidak tahu gimana cara "mendekatkan" antara harapan dengan kenyataan.

Daripada #2019GANTI mendingan #2019GANTI Politik tuna susila.

Agar negeri yang gemah ripah loh jinawi, lagi majemuk ini bisa lebih menata kembali sendi-sendi kesusilaan yang tiap hari dirongrong dan dirusak. Rasa benci, gak suka, hujatan, hingga fitnah makin melenggang dan menjadikan "susila" kian terpuruk. Kalo terus-menerus, mau jadi apa negeri ini. Hingga ujungnya, selamat tinggal susila, sayonara adab baik yang dulu diajarkan nenek moyang kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun