Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hanya Orang Biasa

14 Maret 2018   10:46 Diperbarui: 14 Maret 2018   10:54 741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kamu mau jadi apa?

Zaman now, banyak orang menjawab mau jadi orang sukses, mau jadi orang kaya, mau jadi orang terkenal. Semoga tercapai ya, sungguh cita-cita yang luar biasa.

Tapi sedikit sekali, orang yang ditanya "mau jadi apa?". Jawabnya, mau jadi "orang biasa". Iya orang biasa. Orang yang hanya rakyat umum, bukan bangsawan bukan pula orang yang merasa hebat.

Orang biasa.

Mau perpanjang SIM gak perlu menyuruh orang lain. Orang biasa gak butuh terkenal. Bahkan orang biasa, negara kasih fasilitas yang memudahkan pun disyukuri saja. Alhamdulillah, daripada jauh-jauh mendingan yang dekat rumah saja. Orang biasa itu lebih banyak bersyukur daripada berkeluh-kesah. Lebih banyak bersabar dan menerima daripada membenci atau mencela sana-sini. Negara saja dicela, pemimpin saja dihujat. Apalagi orang biasa.... Orang biasa sih nrimo sajalah.

Terus, kamu mau jadi apa?

Mau jadi orang hebat ya. Atau mau jadi orang pintar. Atau mau jadi orang sukses seperti Mark Zuckerberg? Terserah kamu saja ya. Mau jadi apa saja, boleh kok. Kan semuanya kamu yang jalanin, kamu juga yang berjuang. Pastinya, kamu berhak untuk meraihnya. Semoga kamu jadi orang luar biasa ya.

Orang biasa itu lawannya orang luar biasa.

Kalo berpangkat, punya jabatan, hartanya banyak. Bahkan status sosialnya tinggi. Pasti itu semua hanya dimiliki orang luar biasa. Sayangnya, orang luar biasa hanya bisa nyuruh orang lain. Orang luar biasa seringnya komen sesuatu yang dia sendiri belum pernah lalukan. Sungguh, orang luar biasa itu hebat. Karena di kepalanya, saat ini mereka sudah "jadi sesuatu" dari sebelumnya "bukan apa-apa". Dan itu dianggap murni karena ikhtiar dan perjuangannya. Bukan karena Allah yang membantunya...

Beda sama orang biasa.

Orang biasa sederhana saja. Orang biasa, selalu merasa bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa. Orang biasa kalo dikasih anugerah disyukuri saja dan dimanfaatkan untuk kebaikan orang banyak. Orang biasa kalo dikasih musibah ya harus disabari. Karena orang biasa paham, semua yang terjadi adalah skenario Allah. Apalagi kalo bukan bersyukur dan bersabar... Dua sifat yang harus melekat pada mereka yang mengaku "hamba-Nya".

Sebenarnya, orang biasa dan orang luar biasa sama saja. Karena di mata Allah, semua manusia itu sama saja. Manusia itu ukurannya bukan pangkat, jabatan atu harta. Bukan pula karena sukses atau kaya. Jangan lupa, semua manusia itu sama saja. Hanya TAKWA yang membedakan antara satu dengan yang lainnya.

Orang biasa.

Seringkali gak suka untuk mencela, menghina dan membenci. Kepada siapapun, untuk siapapun. Lalu, mengapa banyak orang merasa dirinya lebih baik dari orang lain? Manusia itu suka lupa. Hakikat kebaikan hanya ada pada sisi Allah SWT.

Orang biasa sadar betul. Perbedaan kecil tidak perlu dibesar-besarkan. Orang biasa hanya bisa lakukan apa yang harus ia kerjakan. Gak lebih gak kurang. Karena orang biasa secara bersama-sama pasti mampu membuat sejarah baik yang luar biasa... ciamikk @lagi ngantre SIM

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun