Orang kalo sudah kelar dengan dirinya sendiri. Tentu dan sudah pasti, pikiran dan tindakan hanya difokuskan pada visi yang lebih besar. Lebih senang pada solusi dariada masalah. Lebih senang bertindak dan berbuat daripada menghujat atau mempermasalahkan. Maka, jadikanah kelar dengan diri sendiri. Agar bisa berbuat yang lebih baik dari sebelumnya ...
Orang-orang yang sudah kelar dengan diri sendiri.
Tentu, bicaranya bukan lagi "aku" tapi "kita". Bukan lagi membenci tapi mengingatkkan dengan cara yang baik. Bukan lagi menghujat tapi berbuat. Bukan lagi mudharat tapi maslahat. Bukan lagi siasat tapi manfaat. Karena selalu perilaku baik untuk berbuat baik kepada orang lain, kepada negara.
Elo kelar dengan diri sendiri. Kalo elo lebih memikirkan orang banyak. Lalu, berbuat untuk orang banyak. Kalo elo senang buat diri sendiri, itu mah elo belum kelar diri sendiri.
Kelar dengan diri sendiri. Zaman now, mutlak diperlukan. Siapa lagi yang bisa memberdayakan orang lain kalo bukan kita. Siapa lagi yang bisa bikin lebh baik kalo bukan kita. Kebaikan itu harus diciptakkan. Bukan cuma bisa ngomongin kejelekan. Maka, berpikir dan bertindak untuk lebih baik dari keadaan sekarang.
- Gak akan ada anak-anak yatim yang bisa tetap bersekolah, kalo gak ada bantu mereka agar tetap sekolah.
- Gak aka nada anak-anak kampung yang bisa baca buku, kalo gak ada buku bacaan yang dikasih ke mereka.
- Gak akan ada orang miskin yang bisa berdaya, kalo gak ada orang kaya yang mau bersedekah untuk mereka.
- Gak akan ada jomblo yang nikah, kalo jomblo yang lain bawaannya cuek dan nyari yang ideal.
Elo hadir dan ada di tengah orang lain. Tapi malah bikin masalah, bikin orang gak senang dengan kehadiran elo. Bikin orang bingung, bikin orang lain males. Berarti elo "belum kelar dengan diri sendiri".
MAKA KATA KUNCINYA. BUATLAH KELAR DENGAN DIRI SENDIRI. SEHINGGA BISA BERBUAT UNTUK ORANG LAIN, BERMAFAAT BUAT ORANG SEKITAR.