Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Perkumpulan DPLK Gelar Raker 2018 Optimalkan Program Pensiun Era Millenial

9 Maret 2018   00:51 Diperbarui: 9 Maret 2018   03:00 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbalut semangat kebersamaan dan tekad untuk memajukan industri DPLK di Indonesia, Perkumpulan DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) menggelar Rapat Kerja Nasional Tahun yang berlangsung di Bali, 8-10 Maret 2018. Dengan mengusung tema "Konsolidasi dan Standarisasi Kompetensi Industri DPLK Menyongsong Tantangan Program Pensiun Di Era Milenial Zaman Now", industri DPLK diharapkan dapat mengantisipasi tantangan program pensiun di era millennial melalui konsolidasi di kalangan anggota secara kokoh dan didukung kompetensi yang memadai dalam melayani kebutuhan program pensiun masyarakat Indonesia.

Untuk itu, industri DPLK perlu mengembalikan spirit untuk mempersiapkan masa pensiun yang sejahtera bagi pekerja di Indonesia harus lebih diprioritaskan. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan konsolidasi secara menyeluruh terhadap berbagai tantangan yang ada di depan mata. Kesamaan persepsi dan iktikad baik untuk menjadikan program pensiun lebih berdaya guna perlu dilakukan dari kalangan pelaku industri DPLK itu sendiri.

"Kita patut bersyukur, industri DPLK saat ini berkembang pada track yang benar walaupun harus diakui masih ada tantangan yang harus diselesaikan. Namun saya percaya, dengan semangat konsolidasi di antara anggota yang ada maka ke depan DPLK mampu menjawab kebutuhan program pensiun di era milennial" ujar Abdul Rachman, Ketua Perkumpulan DPLK di sela acara.

Ikut tampil sebagai pembicara dalam acara ini Bapak Andra Sabta, Direktur Pengawasan Dana Pensiun dan BPJS Ketenagakerjaan OJK yang mengajak pelaku industri DPLK untuk bahu- membahu dalam membangun pertumbuhan DPLK di Indonesia secara lebih signnfikan. "Untuk itu, kompetensi standar melalui sertifikasi DPLK dan upaya edukasi literasi DPLK ke masyarakat harus terus ditingkatkan" ujar beliau dalam sambutannya.

Terkait dengan hal ini, maka ke depan, serangkaian tantangan yang patut menjadi perhatian industri DPLK antara lain:

1. Mengembalikan spirit DPLK sebagai program pensiun yang mampu memberikan manfaat pensiun yang optimal kepada pesertanya, sesuai dengan mekanisme dan tata cara pengelolaan yang professional.

2. Perlunya memperkokoh kesamaan persepsi dan tekad untuk menjadikan program pensiun DPLK yang berdinamika sesuai dengan perkembangan era millennial di zaman now.

3. Pentingnya mengoptimalkan program Sertifikasi DPLK sebagai standar pengetahuan dan kompetensi untuk melayani kebutuhan masa pensiun pekerja dan pemberi kerja di Indonesia.

4. Pentingnya upaya melakukan edukasi literasi dan inklusi keuangan tentang DPLK kepada masyarakat sebagai kegiatan regular dalam memberikan pemahaman yang tepat akan pentingnya program pensiun kepada masyarakat.

Dalam kesempatan ini, industri DPLK pun bertekad untuk terus menyiapkan pedoman pelaksanaan dan mekanisme yang perlu diatur sesama pelaku industri DPLK. Spirit kebersamaan untuk melayani peserta dan pekerja akan program pensiun yang lebih baik lagi harus terus ditingkatkan. Setidaknya industri DPLK sudah memiliki "modal moral" yang kuat untuk melakukan teroboasan pasar secara lebih optimal.

Rapat Kerja ini merupakan ajang tahunan bagi pelaku industri DPLK di Indonesia untuk menyusun kesepakatan strategis dalam meningkatkan pertumbuhan bisnis program pensiun DPLK, di samping mengoptimalkan kepesertaan program pensiun sebagai bagian mempersiapkan masa pensiun yang sejahtera bagi para pekerja di Indonesia. Raker ini dihadiri 60 peserta dari 24 DPLK di Indonesia. Ikut tampil sebagai pembicara di acara ini: Bapak Steven Tanner (Pengawas PDPLK), PNM Investment, Bowsprit Asset Management, dan Pengurus Perkumpulan DPLK.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun