Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Susah Banget Jadi Orang Baik

14 Februari 2018   15:06 Diperbarui: 14 Februari 2018   15:14 1904
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semalem, Bupati Subang Nyai Imas kena OTT. Makin banyak aja pejabat yang terciduk. Korupsi. Pertanyaannya sederhana, apakah Ibu Bupati itu orang baik?

Agak susah jawabnya. Biarlah Allah saja yang tahu tentang beliau yang terhormat. Intinya sih, memang susah jadi "orang baik" di zaman now. Tapi kalo cuma mau jadi bupati baik, gubernur baik, mahasiswa baik. Mungkin itu semua mudah. Bisa di-seting, bisa dikondisikan. Zaman now, suka keder antara jabatan baik, komentar baik atau orang baik?

Orang baik. Emang gak cukup cuma niat. Tapi harus punya sikap dan perilaku yang baik. Jabatan boleh tinggi, harta boleh seabrek, pengagum boleh banyak, pemilih juga jutaan. Tapi kalo orang yang punya jabatan, punya harta, punya pengagum dan pemilih, bukan "orang baik" terus mau gimana?

Manusia suka lupa.

Kita itu gak akan pernah tahu "hukum karma" itu bekerja. Sederhana lagi, kalo paham hukum karma itu bermula dari sebab dan berujung akibat. Pasti semua orang pengen jadi orang baik.

Jangankan sama agama. Sama manusia, negara dan alam saja diperintah untuk berbuat baik. Terus, kenapa harus ngeyel ya? Katanya kebaikan berbuah kebaikan. Sayang itu slogan hanya di bibir saja.

Zaman now, emang susah jadi orang baik.

Karena orang baik gak perlu korupsi kalo pengen ikut pilkada. Orang baik gak perlu pencitraan biar disebut orang baik. Bahkan orang baik itu gak perlu "bersatu" atas niat ingin "mengalahkan orang lain". 

Orang baik itu bukan orang yang lebih senang mempertontonkan kebencian atau perbedaan. Karena orang baik selalu bilang "kita punya banyak persamaan yang bisa menjadikan semua lebih baik." Dan orang baik, gak pernah melarang untuk berbeda jika tak mampu sama. Orang baik, tentu bukan orang tidak baik yang "berselimutkan" kebaikan.

Orang baik itu prinsipnya sederhana. Gak masalah banyak orang membencinya. Asal yang dia tetap lakukan yang baik. Gak masalah banyak orang gak suka dia. Asalkan si orang baik itu tidak mengusik kehidupan orang lain. Atau setidaknya tidak ikut menebar kejelekan dan caci maki, bahkan sumpah serapah.

Makin susah jadi orang baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun