Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Aktivitas Membaca Anak, Menghargai Tanpa Perlu Dihargai

12 Januari 2018   16:46 Diperbarui: 12 Januari 2018   16:56 837
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menyuruh anak untuk membaca itu gak mudah. Maka bersyukur, orang tua yang punya anak gemar lagi rajin  membaca. Jangan anak-anak, orang tua yang rajin baca juga udah langka zaman now mah. Ngapain baca kalo bisa diceritain, gitu kata mereka.

Kondisi ini pula yang dialami anak-anak TBM Lentera Pustaka di Kaki Gunung Salak Bogor. Dari 120 anggota, tiap jam baca di hari Rabu dan Jumat sore paling sekitar 30-40 anak yang hadir; hanya sekitar 20-30% saja. Sekalipun baru berusia 2 bulan, TBM Lentera Pustaka gak akan berhenti tuk berkreasi dan inovasi dalam meningkatkan tradisi baca dan budaya literasi di kalangan anak-anak tidak mampu yang ada perkampungan di Desa Sukaluyu.  

Gimana TBM Lentera Pustaka memupuk minat dan tradisi baca anak-anaknya? Selama ini sudah ada 2 inisiatif yang dijalankan. Pertama, Event Bulanan TBM Lentera Pustaka yang diselenggarakan tiap bulan dengan menghadirkan "tamu dari luar" untuk memberi motivasi dan semangat akan pentingnya budaya baca. Hebatnya, tamu-tamu dari luar ini datang tidak dibayar dan sebagai bukti kepedulian sosial mereka dalam meningkatkan budaya literasi anak-anak. Kedua, jajan gratis sebulan sekali di saat event bulanan buat semua anak-anak TBM yang hadir. Caranya dengan mengundang "tukang jajanan anak keliling" yang biasa muter di sekitar lokasi TBM.

Apakah itu sudah cukup? Belum. Karena mulai tahun 2018 ini, Pengurus TBM Lentera Pustaka sudah menyiapkan PIALA untuk "Pembaca Paling Aktif" setiap bulannya yang akan diberikan kepada anak yang paling rajin membaca dan datang ke TBM.

 Mengapa semua ini dilakukan? Jawabnya hanya satu kata. PENGHARGAAN. Karena membaca zaman now memang sulit. Tantangannya banyak, godaannya berat. Gak mudah seorang anak usia sekolah dengan "sengaja" dan atas kesadaran sendiri datang ke TBM untuk membaca. Jika itu terjadi, sangat patut dihargai.

Penghargaan itu hanya bisa terjadi pada mereka yang patut dihargai dari orang-orang yang mau menghargai. Penghargaan, adalah satu dari sekian banyak nilai-nilai yang sudah sulit dilakukan di zaman now.

Maka TBM Lentera Pustaka akan tetap konsisten menggalakkan tradisi baca dan budaya literasi anak-anak. Sambil memberi penghargaan kepada mereka yang rajin membaca. 

Berilah penghargaan. Kepada mereka yang pantas dihargai. Karena penghargaan adalah ketika kita bisa menyebabkan seorang anak mau membaca dan kelak mampu menyeka air mata karena mereka mampu wujudkan cita-citanya. Itulah penghargaan yang sesungguhnya.

Penghargaan itu sederhana. Tapi tidak mudah dilakukan. Karena "penghargaan" hanya melekat pada mereka yang sedikit saja memiliki perhatian. Namun mampu memberikannya kepada orang lain. Penghargaan, sebuah nilai yang jarang dimiliki banyak orang.

Tetaplah menghargai tanpa perlu menuntut untuk dihargai. Ciamikk... #TBMLenteraPustaka #BacaBukanMaen

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun