Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kasihan, Gak Ada Tahun Baru di Gunung Salak

31 Desember 2017   17:31 Diperbarui: 31 Desember 2017   17:50 791
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

GAK ADA TAHUN BARU DI GUNUNG SALAK

Maaf, tahun baru gak lewat di Gn. Salak Bogor. Karena orang Gn. Salak gak punya rencana apa-apa. Tahun baru gak tahun baru sama saja. Sore ini Gn. Salak rame banget karena diserbu kaum "urban wisata" yang mau liburan tahun baru. Ada yang di Curug Nangka, Curug Luhur, Salaka View, hingga Gunung Halimun Salak. Tukang jagung, tukang kembang api, sampe tukang ayam potong dan ikan ada di pinggir jalan. Sekitar 8.000-an kaum urban wisata ada di sini sekarang. Katanya, mau tahun baruan....

Tapi orang-orang Gunung Salak Bogor gak ada tahun baru. Sama saja dan biasa saja.

Di Gunung Salak, orang-orang gak pernah bikin rencana ini itu di tahun yang mau datang. Gak ada resolusi, gak ada target ini target itu. Maklum, mereka bisa hidup hari-hari aja udah cukup dan sangat bersyukur.

Sementara yang lain, pengen gini pengen gitu. Mau begini mau begitu. Sah-sah saja. Tapi sayang, tiap tahun banyak orang yang menyesal karena terlalu banyak waktu kosong; sia-sia dan tidak produktif.

Apa yang direncanakan saat tahun baru lalu sampe sekarang pun gak dikerjain, gak dilakonin. Menyesal, menyesal dan menyesal. Tahu-tahu sekarang, udah datang lagi tahun yang baru. Cara-cara dan ritual tahun barunya pun masih sama.... seperti tahun lalu juga.

Tahun baru di Gunung Salak.
Gak perlu menghitung berapa jumlah anak tangga yang akan dipijak. Tapi cukup memulai saja langkah pertama dengan berani.

Satu yang pasti tahun baru di Gunung Salak. Semua orang di sini, sadar dan yakin. Ikhtiar dan berusaha keras. Agar umur yang sudah dijatah Allah SWT tidak mengalami DEFISIT alias rugi. Umur yang tersisa harus PROFIT. Karena cepat atau lambat, kita semua akan kembali kepada sang pencipta. Maka tahun baru, apa bekal yang sudah dipersiapkan untuk kembali pulang..??

Tahun baru itu esensi bukan sensasi. Tahun baru itu eksekusi bukan diskusi.

Dan di tahun baru, gak usah pengen ini pengen itu. Apalagi kebanyakan rencana. Jalani dengan penuh ikhtiar, berdoalah dan selebihnya biarkan Allah SWT yang bekerja untuk kita.

Tahun baru tiba, jangan takut untuk "memberi" karena itu langkah awal untuk kita "menerima" apapun karunia Allah.... #SelamatTahunBaru2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun