Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Genre Teks" antara Makna dan Perilaku

17 November 2017   13:45 Diperbarui: 17 November 2017   13:48 922
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Teks sebagai bahasa, tentu dapat didekati melalui berbagai cara. Teks dapat menjadi kajian, dapat pula menjadi bahan pembelajaran. Bahkan teks, sangat berhubungan erat dengan naskah, sesuatu yang tertulis. Teks, sekali lagi patut dicermati bukan hanya oleh pemakainya bahasa. Tapi juga oleh para guru, dosen maupun praktisi.

Berangkat dari kesadaran akan pentingnya teks dalam bahasa Indonesia, Program Studi Sastra Indonesia FBS UNJ menyelenggarakan kegiatan Seminar "Pemantapan Materi Genre Teks Bahasa Indonesia" di Kampus UNJ Rawamangun, hari ini Jumat, 17 November 2017.

Diikuti sekitar 35 guru dan praktisi bahasa, tampil sebagai pembicara antara lain: Dr. Agus Trianto (Universitas Bengkulu), Syarifudin Yunus (Ketua IKA BINDO UNJ - Dosen Unindra), Krisanjaya (Dosen UNJ), Erfi Firmansyah (Dosen UNJ), dan Helvy Tiana Rosa (Penulis dan Dosen UNJ).

"Kami berharap, acara ini dapat memberikan pencerahan dan wawasan baru terkait eksistensi teks bahasa Indonesia dalam berbagai wacana bahasa yang kini makin luas dan sulit dikontrol" ujar Dr. Miftahul Khaira, Koordinator Prodi Sastra Indonesia FBS UNJ saat memberi sambutan.

Dalam hal teks nonfiksi, Syarifudin Yunus memaparkan bahwa teks adalah naskah, sesuatu yang tertulis. Maka kajian teks, harus dimulai dari tulisan. Oleh karena itu, menulis menjadi hal yang mutlak dilakukan oleh siapapun, dalam bidang apapun. Maka membangun tradisi menulis, apalagi di kalangan guru sangat penting digalakkan. 

"Teks itu sesuatu yang kita tulis. Maka kita harus mulai dengan menulis. Resep sederhana menulis adalah banyak latihan dan lakukan berulang-ulang hingga jadi kebiasaan" ujar Syarifudin Yunus.

Di sisi lain, Helvy Tiana Rosa menyatakan mencermati teks fiksi khususnya dalam karya sastra apapun pada dasarnya harus bermuatan "rayuan". Semakin bisa mempengaruhi dan merayu pembaca, maka teks sastra sudah berhasil. 

"Dalam karya sastra apapun, kita harus mampu memainkaj kata-kata ke dalam teks yang bersifat merayu, membuat pembaca tertarik dan mau berlama-lama dengan karya kita" tambah Helvy Tiana Rosa.

Ke depan, genre teks bahasa Indonesia harus difokuskan pada perilaku yang dicirikan oleh teks. Bukan teks yang tertera dengan perilaku yang dijalankan berbeda. Spirit "teks" yang mencerminkan perilaku inilah yang perlu dikampanyekan ke seluruh kalangan pemakai bahasa, ke semua jenjang pendidikan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia.

Teks itu semakin efektif, bagi penulis atau pembaca, bagi pengajar maupun pembelajar bila "tidak ada lagi jarak" antara makna dan perilaku. Makna teks itu, perilakunya pun itu.

Karena genre teks, melambangkan diri kita dalam berbahasa. Ciamikk.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun