Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kenapa Anak Harus Membaca Buku?

12 Oktober 2017   00:45 Diperbarui: 12 Oktober 2017   00:58 2649
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Orang tua zaman sekarang itu mengerikan?

Karena gak ada satupun orang tua yang gak ingin anaknya sukses dan cerdas. Saking ngototnya, banyak orang tua bilang selama ini bekerja dan berjuang tentu untuk anak-anaknya... luar biasa.

Tapi di saat yang sama, orang tua pun bisa jadi orang yang paling bertanggung jawab karena telah mengajarkan "kebohongan" pertama kali kepada anaknya. Lha kok bisa?

Coba dicek saja. Berapa banyak orang tua yang "berbohong" kepada anaknya. Atas sebab dia lelah, malas atau sibuk dengan aktivitasnya sendiri. Diajak ke Monas sama anaknya, orang tua menjawab "Hari ini Monas tutup" padahal malas nganter anak ke museum. Diajak ke toko buku sama anaknya, orang tua bilang "Bukunya gak ada di toko buku itu, nanti saja kalau sudah ada ya..." Itu semua kebohongan walau bisa saja dicarikan alasannya.

Orang tua berbohong. Tentu, anak juga ikut berbohong dong. Itu kan kausalitas. Wahai orang tua, berhentilah menjadi pendusta untuk anak-anak sendiri. Apapun alasannya.

Anehnya lagi. Banyak orang tua sepakat, membaca buku itu penting. Tapi sayang, sebanyak itu pula orang tua yang gak pernah belikan buku bacaan untuk anaknya. Orang tua lebih senang menemani anak rekreasi atau kulineran daripada menemani anak membaca buku. Entah, yang mau rekreasi atau kulineran itu orang tuanya atau anaknya? Luar biasa orang tua sekarang...

Tradisi baca atau budaya literasi pasti akan selalu jadi nasalah. Tiap tahun gak bakal berhenti harus terus dikampanyekan. Semua setuju, membaca itu penting. Cuma sayang, semangat tidak berbanding lurus dengan perilaku. Maka tradisi baca maupun budaya literasi selalu menjadi "jauh panggang dari api"...begitulah adanya.

Banyak orang tua, banyak anak-anak lupa. Akan arti penting membaca buku, di samping belajar yang tekun. Membaca buku itu bukan hanya menambah wawasan anaj. Tapi juga mampu mengubah pola pikir anak. Sayangnya, gak banyak orang tua yang mau menanamkan kebiasaan membaca sejak dini kepada anak-anaknya.

Mari kita ingat kembali. Setidaknya ada 8 (delapan) manfaat membaca buku sejak dini buat anak-anak:

1. Dapat menambah kosa kata.Karena melalui bacaan, anak akan lebih mampu mengenal kosa kata yang beragam hingga mengerti maknanya.

2. Dapat membantu anak meningkatkan pemahaman.Karena buku bacaan, anak akan lebih mudah memahami mana yang baik, mana yang buruk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun