Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Wujudkan Generasi Peneliti; PBSI Unindra Gelar Presentasi Ilmiah

28 Agustus 2017   17:30 Diperbarui: 28 Agustus 2017   17:39 1388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika kita tidak tahu atau ingin tahu, maka telitilah. Maka penelitian menjadi cermin sebuah cara berpikir!!

Bertajuk "Menciptakan Generasi Muda yang Kritis, Kreatif, dan Inovatif melalu Penelitian", Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Universitas Indraprasta PGRI (PBSI Unindra) menggelar Seminar Presentasi Ilmiah Tahun 2017 di Kampus Unindra Jakarta, Senin 28 Agustus 2017.

Melalui acara ini, 12 mahasiswa peserta mata kuliah Penellitian Pendidikan Bahasa, Penelitian Linguistik, dan Penelitian Sastra, atas bimbingan dosennya,  "wajib" mempresentasikan proposal penelitian untuk menajamkan konten secara ilmiah. Untuk mendapatkan horizon dalam berpikir imiah dan penelitian, ikut tampil pembicara utama Drs. Syarifudin Yunus, M.Pd. (Dosen PBSI Unindra) dengan topik "Berpikir dalam Penelitian". Acara yang digagas pertama kali dan sekaligus menyambut HUT Ke-13 "Unindra Semesta" ini dihadiri sekitar 200 mahasiswa dan 22 dosen.

Menyadari pentingnya keberadaan perguruan tinggi, PBSI Unindra bertekad setiap aktivitas dapat menjadi "jalan untuk membangun tradisi ilmiah". Oleh karena itu, kampus berkepentingan untuk menghidupkan kegiiatan ilmiah seperti: membaca, menulis, diskusi, presentasi, tanya-jawab, dan penellitian.

"Bukan hanya penting, tapi wajib bagi mahasiswa sebagai generasi muda untuk menjunjung tinggi sikap kritis (bertanya), kreatif (berbeda), dan inovatif (terobosan baru). Nah, ketiga sikap itu dapat diwujudkan melalui Penelitian" ujar Syarifudin Yunus dalam peresentasinya.

Seminar Presentasi Ilmah #PBSIUnindra ini juga menjadi ajang konsolidasi para dosen bidang penelitian untuk mengevaluasi dan meningkatkan kapasitas keilmiahan dan penelitian di kalangan mahasiswa.

"Seperti yang kami pahami, penelitian adalah sebuah cara berpikir. Karena BERPIKIR dapat menumbuhkan KEINGINTAHUAN. Keingintahuan mampu melahirkan PERBUATAN. Dan perbuatan yang dilakukan berulang-ulang membentuk KEBIASAAN untuk meneliti, menulis, dan mempresentasikannya" kata seorang mahasiswa PBSI Unindra.

Komitmen PBSI Unindra untuk membangun tradisi ilmiah di kalangan mahasiswa ini patut dicungi jempol. Karena tradisi ilmiah hanya akan tumbuh melalui perbuatan dan kebiasaan yang telah membudaya, baik pada seseorang maupun sekelompok orang, "dekat dengan aktivitas yang bernuansa ilmiah". Maka, di mana pun tempatnya, siapapun orangnya, tradisi ilmiah pada dasarnya tidak akan jauh berbeda jenis, langkah dan tahapannya. Itulah tradisi ilmiah yang harus ditumbuhkan.

Melalui kesamaan tekad yang dicapai melalui kegiatan ini, PBSI Unindra akan terus mengobarkan kegiatan seminar presentasi ilmiah secara rutin. Di samping menjadi sarana untuk bertukar pikiran tentang "jalan yang paling pas" dalam merealisasikan tradisi dan penelitian ilmiah, bukan hanya di kalangan mahasiswa tetapi juga dosen.

Sadar tidak sadar, mau tidak mau, kini tradisi ilmiah sudah menjadi tuntutan nyata bagi perguruan tinggi. Bukan hanya tontonan. Karena itu, mulai saja dari diri sendiri dan temukan kebersamaan kita untuk "menajamkan pikiran" ke dalam penelitian, ke dalam tulisan ilmiah. Mari bersama "mengubah"  keadaan ke arah yang lebih baik.

Menelitilah agar kita berpikir. Karena cara berpikir menentukan kualitas ...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun