Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 49 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hikmah Idul Fitri; Perbaiki Niat Kebersamaan

27 Juni 2017   12:37 Diperbarui: 27 Juni 2017   12:54 1985
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mungkin, banyak orang sering menyebut kata "hikmah". Tapi mungkin juga gak sepenuhnya tahu maknanya. Iya juga sih. Apalagi musim lebaran gini, si "hikmah" pasti banyak disebut-sebut orang. Hikmah lebaran, hikmah idul fitri, hikmah puasa dan hikmah-hikmah lainnya deh.

Kalo ditafsirkan dari kamus. HIKMAH bisa diartikan 1) kebijaksanaan yang datangnya dari Allah SWT dan 2) makna yangdalam atawa manfaat yang bisa diraih atas setiap kejadian.  

Emang bener juga sih. Zaman udah maju begini. Banyak kejadian banyak fakta di sekitar kita, atawa kita alami sendiri. Tapi di saat yang sama, gak banyak "hikmah" yang bisa dipetik dari kejadian atawa fakta yang terjadi. Gak tahu kenapa? Mungkin, kita udah terlalu sibuk sama urusan dunia hingga jadi sebab kita lupa. Iya lupa. Lupa, akan "hikmah"sehingga gak ada lagi pelajaran yang bisa dipetik dari tiap kejadian? Gak ada yang berbekas dari pengalaman spiritual yang dijalani setiap kita?

Sebulan penuh berpuasa, lalu merayakan lebaran, bergembira saat Idul Fitri. Apa hikmahnya?

HIKMAH, secara sederhana bolehlah diartikan "BENAR DALAM PERKATAAN DAN PERBUATAN" yang didasari pada RASA TAKUT KEPADA ALLAH.

 

IDUL FITRI, sering diartikan kemenangan, kegembiraan kita karena berhasil melawan hawa nafsu selama sebulan penuh. Maka wajar, momen Idul Fitri menghadiahi orang-orang yang berpuasa dengan kefitrahan, kembali menjadi pribadi yang suci, lebih bertaqwa dari sebelumnya.

Lalu, apa hikmahnya? 

HIKMAH IDUL FITRI, tentu, kita harus menjaga kesucian hati, kesucian diri dalam hidup sehari-hari ke depan. Jangan ada lagi kemarahan, kebencian di dalam diri. Dosa dan salah yang sudah dimaafkan, sudah dilebur jangan lagi dikotori oleh penyakit hati yang akhirnya membebani diri sendiri. Inilah momentum meraih hikmah untuk MELURUSKAN NIAT, MEMBULATKAN TEKAD DAN MENGUATKAN SEMANGAT untuk menjaga kebersihan ,kesucian dan kefitrahan agar membekas dalam hidup kita. Karena tidak ada kebencian yang melulu dalam hidup, dan gak ada kebaikan yang gak mampu mengalahkan kejelekan.

HIKMAH IDUL FITRI juga mengajarkan kita untuk LEBIH PEDULI kepada SESAMA. Sebulan penuh berpuasa, berzakat hingga bersedekah. Semua itu tanda KEPEDULIAN ada dalam setiap diri manusia. PEDULI untuk SEDEKAH, INFAQ itu cukup untuk memuliakan agama kita sebagaimana dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Daripada mempertentangkan perbedaan atawa menuding satu sama lainnya. Buat saya lebih baik, kita fokus "turun tangan" langsung dalam berbagi dan membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan? Masih banyak kok orang-orang atawa anak-anak yatim yang menunggu uluran tangan orang-orang baik. AGAMA itu MASLAHAT jika kebutuhan umat-nya BISA TERPENUHI. 

Ketika puasa, kita kompak merasakan lapar dan haus. Ketika tarawih, kita serempak sholat bersama-sama. Ketika hari raya tiba, kita bersatu sholat Ied, lalu saling silaturahim dan berkunjung ke sanak saudara dan handai taulan. Apa hikmah itu semua? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun