Temen saya nanya, “MERDEKA itu kayak apa sih?”
Bingung saya jawabnya. Tapi sambil nyeletuk, saya bilang, “Merdeka di zaman sekarang itu ketika kita bisa meributkan status orang. Atawa mempertanyakan identitas orang lain.
MERDEKA itu kebebasan buat mereka yang suka ngurusin orang lain.
“Lha kok, Merdeka kayak gitu” kata temen saya lagi.
Auu ahh gelapp. Pikir aja sendiri Merdeka itu kayak apa, emang gue guru elo apa…
Bisa jadi. Merdeka itu ketika kita bisa memperosalkan hal yang gak perlu dipersoalkan. Atawa sebaliknya, soal besar seperti korupsi dianggap hal kecil. Sehingga upaya pemberantasan korupsi pun harus dilawan. Bangsa ini dari dulu dibesarkan oleh nilai-nilai Pancasila, nasionalisme dan sebagainya. Tapi sekarang, banyak yang mempersoalkan lalu "sengaja" dicari kurangnya. Itulah merdeka ...
Kita suka lupa. MERDEKA itu JIWA bukan RAGA.
Buat apa merdeka kalo cara berpikir kita makin gak rasional, makin gak realistis. Merdeka itu harusnya menjadikan kita atau siapa saja bisa menjalankan misi kemanusiaan. Untuk menjadikan bangsa ini lebih baik, lebih maslahat. Bukan malah sebaliknya…. Sibuk nyari kesalahan orang, sibuk berebut kekuasaan.
Saya jadi inget kata-kata Ir. Soekarno, Presiden ke-1 dan pendiri bangsa ini. Dia bilang, “Manusia yang MERDEKA itu manusia yang terbebas dari rasa iri, dengki, srei, dahwen, panastendan patiopen. Sehingga menjadi manusia yang selalu setiti, nastiti, surti dan hati-hati”. Tahu artinya gak? Katanya, “Manusia yang MERDEKA itu bukan manusia yang hanya mampu bersikap BAIK, bukan juga manusia yang hanya mampu BIJAKSANA, tapi manusia yang mampu bersikap BAJIKSANA ”. Coba deh dipikirin lagi ….
Usia Indonesia itu sudah 72 tahun. Udah sepuh. Orang sepuh itu bukan cuma bijak tapi bajik.