Perkumpulan DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) menghimbau masyarakat lebih peduli terhadap masa pensiun, masa di saat tidak bekerja lagi. Dengan begitu, masyarakat diharapkan dapat menikmati masa pensiun dengan lebih nyaman, lebih sejahtera. Setidaknya, tidak mengalami penurunan kesehatan finansial di masa pensiun. Sehingga tetap dapat mempertahankan gaya hidup seperti di saat bekerja.
Sumber: Pribadi - Masyarakat Peduli Masa Pensiun
Himbauan pentingnya kepedulian terhadap masa pensiun bukan tanpa alasan. Perkumpulan DPLK mencermati adanya kecenderungan masyarakat Indonesia yang lebih mementingkan gaya hidup berbanding mempersiapkan masa pensiun. Bahkan kebutuhan gaya hidup hampir melewati pendapatan. Kondisi tercermin dari adanya 3 (tiga) fenomena di masyarakat:
- Gaji atau kondisi keuangan yang sering defisit.Banyak pekerja dan masyarakat yang mengalami gaji bulanan habis lebih dulu sebelum hari gajian bullan berikutnya. Gaji yang tergerus oleh gaya hidup yang berlebihan.
- Banyaknya hutang konsumtif.Makin banyaknya masyarakat yang berhutang hanya untuk keperluan konsumtif, hutang yang digunakan bukan untuk keperluan produktif atau investasi. Kondisi ini makin mempersulit kondisi keuangan karena harus membayar hutang yang tidak semestinya dilakukan.
- Tidak mampu menabung untuk masa pensiun.Gaya hidup yang berlebihan berkonsekuensi ada ketidakmampuan masyarakat atau pekerja untuk menabung demi masa pensiun, demi masa depan. Orientasi keuangan lebih bersifat jangka pendek, bukan jangka panjang.
Bercermin pada sebuah hasil riset yang menyebutkan bahwa rata-rata durasi pensiun orang Indonesia adalah selama 25,8 tahun namun kebanyakan orang di Indonesia hanya mempersiapkan dana pensiun untuk 16,1 tahun. Dapat dipastikan, masa pensiun orang Indonesia mengalami masalah keuangan. Kondisi ini pula yang menyebabkan orang Indonesia masih tetap ingin bekerja ketika masa pensiun tiba.
Untuk itu, Perkumpulan DPLK sebagai perkumpulan penyelenggara Dana pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) di Indonesia bertekad menyelengarakan berbagai inisiatif yang akan dirumuskan dalam kegiatan Rapat Kerja Perkumpulan DPLK bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 12-14 Mei 2016 di Batu Malang, dengan mengambil topik “Peran Strategis Industri DPLK untuk Meningkatkan Partisipasi Pemberi Kerja dan Karyawan dalam Program Pensiun”.Melalui kegatan yang diikuti 23 DPLK di Indonesia ini, Perkumpulan DPLK bertekad untuk mengkampanyekan agar perusahaan/pemberi kerja dan karyawan/pekerja dapat meningkatkan angka partisipasi program pensiun lebih besar lagi, dari yang saat ini hanya sekitar 5% dari sekitar 120 juta pekerja di Indonesia.
Beberapa inisiatif yang akan dijalankan oleh Perkumpulan DPLK antara lain:
- Edukasi dan inklusi literasi keuangan tentang pentingnya program pensiun untuk mempersiapkan masa pensiun yang sejahtera, bekerjasama dengan Otoritas Jasa Keuangan.
- Harmonisasi regulasi dan insentif untuk memacu pertumbuhan industri DPLK atau program pensiun agar lebih menarik bagi pemberi kerja atau karyawan.
- Pencananangan “PENSION DAY” pada tanggal 29 Mei sebagai kepedulian akan pentingnya mempersiapkan masa pensiun yang nyaman, senyaman saat masih bekerja. Agar masyarakat lebih #SadarPENSIUN.
Melalui kegiatan Rapat Kerja Perkumpulan DPLK, upaya untuk merencanakan masa pensiun yang lebih baik harus menjadi spirit baru yang perlu dipahami masyarakat Indonesia. Memang, tidak mudah mengubah gaya hidup dan perilaku konsumtif di masyarakat. Tapi upaya untuk mengkampanyekan akan pentingnya masa pensiun juga harus terus dilakukan. Agar nantinya, masa pensiun masyarakat Indonesia tetap sejahtera seperti di saat masih bekerja. Karena tersedianya dana pensiun yang memadai ….
Jadikan masa pensiun ada sebagai masa yang paling menakjubkan. Nikmatilah usia penisun dengan hari-hari yang luar biasa....ciamikk #SadarPENSIUN
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H